"Sebagai upaya bersama membangun kembali industri film," tambah Rina Damayanti.
Baca juga: Melihat Posisi Perempuan yang Kembali Menjadi Korban dalam Film Selesai
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem: Dunia Perfilman Wajib Beradaptasi di Tengah Pandemi Covid-19
Dalam pelaksanaannya, Jakarta Film Week memiliki dua program utama.
Yaitu, program pemutaran film dan program non pemutaran film.
Program pemutaran film di Jakarta Film Week, akan memutarkan film panjang dan film pendek dari Indonesia dan Internasional.
Pemutaran film dibagi menjadi dua kategori, yakni kompetisi dan non kompetisi.
Untuk kategori kompetisi, Jakarta Film Week memiliki tiga penghargaan yaitu; Global Feature Award (penghargaan film panjang internasional terbaik), Direction Award atau (penghargaan film panjang Indonesia terbaik) dan Global Short Award (penghargaan film pendek internasional terbaik).
Pembuat film dapat mendaftarkan karya filmnya paling lambat hingga 30 September 2021.
Film-film yang terpilih, akan dibagi ke dalam dua kategori: kompetisi atau non kompetisi, yang akan ditayangkan secara daring dan diputar langsung di bioskop.
Program non pemutaran dari Jakarta Film Week akan berisi Jakarta Film Fund, Masterclass, Talks, Community serta Exhibition dan Showcase.
Jakarta Film Fund adalah kompetisi ide cerita yang bisa diikuti oleh khusus warga DKI Jakarta.
Pendaftaran ide cerita telah dibuka dan akan ditutup pada 12 September 2021 mendatang.
Para dewan juri akan memilih 5 cerita terbaik, yang akan mendapatkan dukungan dana produksi sebesar Rp 30.000.000,-.
Pemenang juga akan mendapat mentoring dari pembuat film professional, movielab penyutradaraan, penulisan naskah dan penyuntingan gambar.
Semua film yang telah selesai diproduksi akan ditayangkan pada saat festival berlangsung di November mendatang.