"Sebenarnya Ibu Agustine ini dia yang mempresentasikan kepada keluarga dan 225 orang," terang Susanti.
"Sehingga terbujuk rayulah mereka itu, untuk masuk menjadi calon PNS."
"Dengan iming-iming akan lulus CPNS, padahal Oli tidak pernah menjamin untuk lulus," tambahnya.
Lanjut, Olivia menegaskan selama ini hanya membuka bimbingan belajar (bimbel) untuk tes penerimaan CPNS.
Ia mengatakan, untuk masuk ke bimbel miliknya, para murid akan dipatok dengan tarif Rp 25 juta.
Putri Nia Daniaty ini juga mengakui menerima keuntungan dari situ dan menurutnya masih wajar.
Tak sampai di situ, Olivia juga siap menunjukkan lokasi serta pengajar dari bimbel CPNS tersebut.
"Tetapi perlu saya luruskan di sini, saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS," jelas Olivia.
"Memang saya terima uang dari situ senilai Rp 25 juta per orang."
"Dengan nilai Rp 25 juta itu, untuk pengajar, sewa tempat, dan lain-lain," imbuhnya.
Baca juga: Diduga Lakukan Penipuan Berkedok CPNS, Korban Desak Putri Nia Daniaty Kembalikan Uang
Baca juga: Anak Nia Daniaty Tegaskan Suaminya Tak Tahu Soal Seleksi CPNS
Kronologi Dugaan Penipuan Berkedok CPNS Versi Guru SMA Olivia
Agustine menjelaskan setelah tidak lama berkomunikasi, pada 2019 akhir ia dihubungi oleh putri Nia Daniaty.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube KH Infotainment, Minggu (26/9/2021).
Dalam komunikasi itu, Olivia mengaku bisa memasukkan orang untuk jadi CPNS.