Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM - Penggemar BLACKPINK alias BLINK menuntut keadilan untuk Lisa Blackpink.
Seperti diketahui, YG Entertainment melarang Lisa untuk ikut serta di acara Paris Fashion Week bersama Bvlgari dengan alasan Covid-19.
Hal tersebut membuat BLINK geram, bahkan kini nama Lisa menjadi trending topik di Twitter dan platform sosial media lainnya.
Dilansir Tribunnews.com dari Koreaboo, Rabu (6/10/2021), sebelumnya CEO Bvlgari, Jean Christophe Babin menyinggung soal peran YG Entertainment membatasi aktivitas individu Lisa.
Baca juga: Rossa Bisa Bergabung dengan SM Entertainment di Korea Gara-gara Drakor
Baca juga: Squid Game dan Kampanye Baru untuk Brand Mewah Chanel Bikin Jennie Blackpink Sibuk
Melalui unggahan di Instagram, Jean mengatakan bahwa Lisa tidak diizinkan oleh agensinya untuk berpartisipasi dalam acara yang digelar di Milano karena Covid-19.
"Lisa ada di Paris tetapi sayangnya karena Covid, agensinya tidak ingin dia berpartisipasi dalam acara," tulis Jean.
"Sayang sekali karena kami memiliki acara Bvlgari yang luar biasa besok di Milano dan dia tidak akan hadir," tambahnya.
Hal ini membuat Lisa melewatkan berbagai kesempatan untuk bertemu dengan wajah lain dari Bvlgari seperti penyanyi Zendaya dan model Amerika, Lily Aldridge.
Sebagai bentuk protes atas keputusan YG Entertainment, penggemar rama-ramai menuntut keadilan lewat cuitan mereka.
"YG Entertainment benar-benar tidak adil, secara jelas membatasi aktivitas Lisa untuk berpartisipasi dalam sejumlah acara. Seharusnya bukan seperti ini Anda memperlakukan bintang dunia @ygent_official," cuit akun Twitter @crew_lisanesia.
"Lisa seharusnya ada di Paris Fashion Week sebagai global ambassador Bvlgari jika bukan gara-gara alasan Covid yang dipermasalahkan oleh @ygentertainment padanya, justice for Lisa," tulis akun @lilieshome_.
Tak hanya itu, agensi juga tidak memasukkan lagu-lagu Lisa di playlist Spotify YG Entertainment.
Sebelumnya, Blink, juga meminta YG Entertainment memperlakukan Lisa sama dengan member lain ketika mereka melakukan debut solo.
Penggemar menganggap pihak agensi tidak melakukan promosi secara maksimal untuk debut solo Lisa dengan album Lalisa.