News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Putrinya Nurul Arifin Meninggal

Terpukul Putri Sulungnya Meninggal Dunia, Nurul Arifin: Maret Dia Wisuda, Jadi Semua Berantakan

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah tamu menjenguk Politikus Golkar, Nurul Arifin, yang tengah berkabung di Rumah duka Kawassn Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Putri sulung Nurul Arifin?Maura Magnalia Madyaratri, meninggal dunia. Ia dikabarkan meninggal dunia pada usia 28 tahun karena serangan jantung. Hal itu diungkapkan oleh Nurul Arifin saat dihubungi melalui telepon. Nurul Arifin menyebut sang putri meninggal pada Selasa 25 Januari 2022. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nurul Arifim sangat terpukul setelah mengetahui putri sulungnya, Maura Magnalia, meninggal dunia subuh tadi.

Padahal, dua bulan lagi Maura akan wisuda usai lulus S2 di Sydney University.

Kini Nurul hanya bisa meratapi takdir karena semua rencana indah itu berantakan.

"Bulan Maret yang akan datang, dia akan diwisuda. Jadi, akhirnya semuanya jadi berantakan," ungkap Nurul Arifin di kawasan Cinere, Depok, Selasa (25/1/2022).

Nurul Arifin dan putrinya yang meninggal dunia, Maura Magnalia (Instagram @na_nurularifin)

Nurul menduga putrinya itu mengalami depresi karena tak bisa bersosialisasi selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Nurul Arifin Ungkap Curhat Maura Magnalia, Mengeluh Lelah, Merasa Tak Bisa Penuhi Harapan Orangtua

Baca juga: Maura Magnalia Sering Begadang, Nurul Arifin: Dia Kalong, Jadi Dunianya Terbalik

Selain karena Muara sangat pemilih dalam berteman, Nurul juga membatasi orang-orang yang datang bertamu di masa pandemi ini.

"Dan mungkin yang saya pikir yang membuat dia depresi itu, lebih banyak tidak bisa bersosialisasi. Aktifitas sosialnya itu, dia kan orangnya pilihan (memilih teman), tapi enggak borju," tutur Nurul.

"Anaknya sangat sederhana. Cuman jadi banyak batasan (karena Covid-19) temannya yang mau ke sini saya bilang, antigen dulu," tambahnya.

Nurul merasa karena sudah lama tak bisa bertemu temannya dan bersosialisasi putrinya itu jadi depresi dan drop.

"Jadi itu buat dia segala sesuatunya menimbulkan apa ya, keputus asaan. Ini akumulasi, sampai akhirnya meledak mungkin di kepalanya. Detak jantungnya berhenti," jelas Nurul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini