"Aku suka sekali sama olahraganya, selama ini selalu ngikut kelasnya, tapi sebagai partisipan, belum pernah kepikir suatu hari akan ngambil sertifikasi karena selalu mikirnya nggak ada waktu."
"Apalagi waktu itu masih aktif sebelum pandemi kan, nyanyi segala macem, sempetnya tuh cuma dateng ke kelasnya, jadi kayak berasa nggak ada waktunya," ujarnya.
Namun, keadaan pandemi membuatnya yakin untuk mengambil kesempatan menjadi instruktur zumba.
"Akhirnya aku bener-bener ngajar seminggu dua kali secara virtual, ngajar zumba kelas anak dan zumba yang untuk dewasa dan itu bener-bener seminggu sekali udah setaun lebih aku lakukan," terangnya.
Menurutnya, profesi instruktur zumba dapat menjadi sumber penghasilan tambahan, meskipun tidak bisa dijadikan sumber utama untuk mencukupi kehidupannya di Singapura.
Namun, sumber penghasilan dari menjadi instruktur zumba ini pun sangat menolongnya untuk membantu mencukupi kebutuhan hidup.
Jadi Brand Ambassador Zumba
Selain menyukai zumba dan menjadi instruktur, Denada juga dinobatkan menjadi brand ambassador zumba.
Hal ini pun menjadi suatu kebanggan dan kehormatan bagi dirinya.
"Untuk bisa dipercaya jadi brand amassador-nya itu aku merasa suatu kebanggaan, suatu kehormatan."
"Tapi, di saat yang sama aku kepengen bisa terus belajar dan olahraga zumba itu begitu menyenangkan untuk dilakukan sehingga dicintai oleh banyak orang," pungkasnya.
Denada pun ingin olahraga zumba semakin disukai oleh banyak orang karena menyenangkan, efektif, dan efisien.
Selain itu, olahraga zumba juga baik untuk fisik maupun mental.
Lebih lanjut, saat ini komunitas olahraga zumba pun sudah ditemui di berbagai daerah.