"Begitu karya itu direkam, itu baru awalnya saja."
"Karya itu belum hidup kalau belum dibawa ke panggung, di panggung nanti karya itu baru mendapatkan energi."
"Apalagi kalau direspon orang, itu akan terus berubah lagi."
"(Menurut penilaian kami) kalau karya tidak pernah dibawakan (ke panggung) itu akan menjadi karya mati," jelas Rully.
Sehingga dengan bereksperimen, Rully maupun Wukir dapat membuka kemungkinan-kemungkinan perbaharuan lain.
"Jadi karya eksperimental itu banyak sekali membuka kemungkinan-kemungkinan lain yang bahkan kami sendiri tidak terpikirkan."
Baca juga: Selain Main Musik, Band Good Morning Everyone Juga Bikin Film Pendek
"(Sebagai contoh kemungkinan perbaharuan karya ini tercipta) karena (hasil kolaborasi bersama) orang lain lain yang mungkin kita libatkan (dalam karya) dapat memberikan pandangan lokal masing-masing," sambung Rully.
Konsep Berkarya
Dalam membuat sebuah karya, mereka berusaha membuatnya sungguh-sungguh.
Mereka berupaya bagaimana sebuah karya tercipta tidak hanya menginterpretasikan satu sudut pandang.
Mereka ingin penonton atau pendengarnya juga dapat merasakan dan kemudian membayangkan sesuatu sesuai dengan imajinasi mereka.
"Seperti layaknya cerita fiksi, kami membuat karya tidak serta merta membuatnya, itu nanti jadi tidak seru."
"Kami harus mengajak orang untuk dapat bercermin pada apa yang dia baca dan disambungkannya kepada kejadian yang relevan."
Baca juga: Kalahkan Apple Music dan Youtube, Spotify Jadi Jawara Pasar Streaming Musik Dunia
"Bagaimana buku fiksi itu menjadi menarik untuk dibaca, dan pembacanya juga merasa ditantang untuk berrpartuisipasi."