Adapun Indah Sukmadani alias Dj Indah Cleo, 24, merupakan jenazah yang teridentifikasi dengan nomor PM DVI/SOQ/003 dan nomor antemortem (AM) 005.
Sementara Fermansyah Syahputra, 33, merupakan jenazah dengan nomor PM DVI/SOQ/001 dan nomor AM 010.
Kemudian, Jenazah dengan nomor PM DVI/SOQ/011 dan nomor antemortem (AM) 007 atas nama Vikram Kenoras, 23, berjenis kelamin pria, asal Sorong, berdasarkan medis dan property.
Jenazah dengan nomor PM: DVI/SOQ/014 dan nomor AM: AM/SOQ/008 teridentifikasi sebagai Widha Prihasticha Bastian, 22, berjenis kelamin perempuan asal Sorong, berdasarkan medis, rekam gigi, dan barang yang ditemukan bersama jenazah.
Kemudian, Jenazah dengan nomor PM: DVI/SOQ/014 dan nomor AM: AM/SOQ/015 teridentifikasi sebagai Melanie Safitri, 22, berjenis kelamin perempuan asal Kalimantan Tengah, berdasarkan pemeriksaan medis dan barang yang ditemukan bersama jenazah.
Sebelum kebakaran di Double O Sorong, bentrok massa terjadi sehingga mengakibatkan sejumlah orang tewas.
Peristiwa tersebut membuat Dj Indah dan 16 orang lainnya ketakutan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan diri ke lantai dua di sebuah ruang yang diduga menjadi tempat karaoke.
"Jadi sebelumnya ada bentrok. Dari bentrok itu, ada korban yang meninggal satu orang. Saat itu mereka (17 korban) naik ke lantai dua karena takut," ujar Kabid Humas Polda Papua Barat Adam Erwindi saat dikonfirmasi, Jumat (28/1/2022).
Adam juga mengungkapkan alasan Dj Indah Cleo dan 16 orang lainnya gagal meloloskan diri dari kebakaran sehingga membuat mereka tewas.
"Tapi mereka (17 orang) itu takut (keluar ruangan) dan ketika keluar dari lantai dua, jalan turunnya sudah penuh dengan api," ucap Adam.
"Mereka (17 orang) ditemukan di satu ruangan, di pojok. Ruangannya seperti tempat karaoke," kata Adam melanjutkan.