TRIBUNNEWS.COM- Nisan di makam Dorce Gamalama di TPU Bantar Jati, Cipayung, Jakarta Timur tak bertuliskan nama populernya.
Sejak dimamakamkan Rabu (16/2/2022), keluarga memutuskan papan nisan Dorce Gamalama tertulis nama aslinya, Dedi Yuliardi Ashadi.
Baca juga: Sahabat Sebut Dorce Gamalama Rajin Bersedekah Semasa Hidup: Dia Beli Makanan, Di Bagi ke Orang-orang
Baca juga: Curhat Pilu Abu, Anak Bungsu Dorce Gamalama, Khawatirkan Nasibnya Usai Sang Artis Meninggal
Adapun alasan keluarga menuliskan nama asli Dorce, karena menurut mereka, Dorce dimakamkan sesuai dengan syariat Islam dan harus tetap sesuai dengan kodratnya.
"Itu karena diperintahkan oleh agama kita di mana dia lahir laki-laki. Jenis kelamin apa pun, itulah," ujar Ira, sahabat Dorce dikutip dari Grid.ID.
"Sampai dia meninggal, itulah nama dia, itulah yang akan dipanggil dengan nama itu, bukan dengan nama Dorce Gamalama. Itu kan cuma nama publik dia aja sebagai publik figur," sambungnya saat temui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (18/2/2022).
"Dia pakai nama itu. Kalau nama dia sendiri kan udah kalian baca di nisan bahwa namanya dia Dedi Yuliardi bin Ahmad. Namanya alias Dorce Gamalama," imbuhnya.
Selain itu, keluarga menuliskan nama asli Dorce agar orang yang hendak berziarah, datang ke makam yang benar.
Baca juga: Cerita Pesan Dorce Sebelum Meninggal, Keponakan: Mama Minta Keluarga Akur, Saling Sayang
Baca juga: Keluarga Sebut Barang Peninggalan Dorce Akan Dibagi-bagikan
"Kita nulisnya itu nama dia Bin Ahmad, di bawahnya ada Dorcenya," ucap Ira.
"Karena apabila teman-teman yang mau berziarah, takut yang pakai nama asli itu, jadi kita tulis Dorce. Jadi yang berziarah itu dia tahu, dia nggak salah kuburan," imbuhnya.
Sementara itu, sebelum meninggal, Dorce Gamalama sudah tahu soal polemik namanya itu.
Namun keluarga memutuskan untuk menuliskan sesuai syariat agama Islam.
"Kalau permintaannya masalah pemakaman itu kan beliau udah tahu. Kan rame kan beliau ingin secara apa yang dia miliki saat hidup, tapi dengan konflik itu dia membenarkan para kiai, para ulama, para ustaz. Membenarkan itu," ungkap Hetty sahabat Dorce.
"Kalau beliau itu ingin seperti itu ya hak dia aja. Tapi kan yang hidup itu beda lagi. Dia sudah tidak ada, yang hidup ini harus benar mengurus secara benarnya secara agama," tambahnya.
Dorce Gamalama meninggal dunia usai dirawat intensif selama beberapa hari di rumah sakit.