Dia hanya mengetahui bahwa ada merek lokal yang diberi kesempatan untuk kolaborasi dengan merek luar negeri.
"Bagi saya tujuan kita ke Paris adalah untuk bawa produk kita mendunia, bawa batik kita dikenal, bawa dangdut go International dan bahkan launching produk asli Indonesia disana," tulis Shandy.
Diberitakan sebelumnya, kehebohan terjadi di media sosial saat brand atau merek lokal tampil di sebuah acara fashion di Paris yang diklaim sebagai bagian dari Paris Fashion Week.
Merek lokal yang tampil bahkan mengunggah foto-foto dengan men-tag Instagram Paris Fashion Week dan hastag PFW.
Rupanya, acara sejumlah brand dan fesyen desainer lokal itu berbeda dengan Paris Fashion Week yang diselenggarakan oleh Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM).
Akibatnya, brand-brand lokal yang mengklaim ikut PFW dihujani kritik berbagai pihak.
Para pemilik brand bahkan dianggap membodohi masyarakat.