TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian aktris senior Thailand, Tangmo Nida Patcharaveerapon masih menimbulkan tanda tanya.
Sudah lebih dari dua pekan sejak jasad Tangmo Nida ditemukan di dekat dermaga Nonthaburi, penyelidikan polisi belum menemui titik terang.
Dilansir Bangkokpost, Komite Senat Hak Asasi Manusia Thailand akan membentuk tim khusus terkait kasus kematian Tangmo Nida.
Tim khusus ini bertugas untuk melihat penanganan yang dianggap mencurigakan dari penyelidikan polisi yang sedang berlangsung.
Baca juga: POPULER Seleb: Elma Theana Sebut Ferry Irawan Langgar Sumpah | Bukti Baru Kasus Kematian Tangmo Nida
Baca juga: Sangsi dengan Hasil Penyidikan Polisi, Penggemar Tangmo Nida Gelar Demonstrasi
Diharapkan, pekan depan pihaknya bisa memanggil pejabat dari kepolisian Nonthaburi, Institut Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Polisi dan Kantor Ilmu Forensik Kepolisian untuk dimintai keterangan.
Informasi tersebut disampaikan oleh Senator Somchai Sawaengkan, Senin (14/3/2022) kemarin.
Ahli forensik sekaligus senator, Khunying Porntip Rojanasunan nantinya juga akan menjadi anggota tim khusus tersebut.
Nantinya, Khunying Porntip lah yang akan melakukan otopsi kedua dari jasad Tangmo Nida, sesuai permintaan ibu sang aktris.
Kemudian Senator Kamnoon Sidhisamarn akan mengamati pemeriksaan kamera keamanan (CCTV) di Jembatan Rama VII.
Rekaman CCTV tersebut diyakini menyimpan lebih banyak petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi pada 24 Februari 2022.
Khunying Porntip berharap, otopsi kedua tersebut bisa menjelaskan lebih banyak hal yang saat ini masih jadi misteri.
Termasuk tentang luka besar di salah satu paha Tangmo, apakah terjadi sebelum atau sesudah dia jatuh di Sungai Chao Phraya.
"Kasus ini sudah aneh sejak awal," ungkap Khunying Porntip.
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, polisi telah memperoleh rekaman CCTV yang diambil dari sebuah bangunan di tepi sungai Chao Phraya.