TRIBUNNEWS.COM - Nama penulis buku Harry Potter J.K Rowling dicatut Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya.
Jumat (25/3/2022), Putin mengkritik Barat melakukan "cancel" atau boikot pada negaranya.
Ia menyebut Rowling sebagai contohnya.
Dilansir Evening Standard, Putin dilaporkan mengatakan:
"Mereka memboikot Joanne Rowling baru-baru ini, penulis anak-anak."
"Buku-bukunya diterbitkan di seluruh dunia."
"Semua karena dia tidak memenuhi tuntutan hak-hak gender."
"Mereka mencoba untuk memboikot negara kita."
"Saya berbicara tentang diskriminasi progresif dari segala sesuatu yang berkaitan dengan Rusia – tren yang sedang berlangsung di sejumlah negara Barat."
Baca juga: Kontroversi Penulis Harry Potter JK Rowling yang Masuk Nominasi Penghargaan BBC
Baca juga: Nama J.K Rowling Ikut Disebut-sebut saat Putin Lontarkan Kritik kepada Barat, Sang Penulis Membalas
Namun nampaknya sang penulis tidak mau dibela oleh orang yang melakukan pembatantaian terhadap warga sipil.
"Kritik terhadap cancel culture Barat mungkin tidak paling baik dibuat oleh mereka yang saat ini membantai warga sipil karena kejahatan perlawanan, atau yang memenjarakan dan meracuni kritik mereka," tulisnya, sambil membunuhkan tagar "IStandWithUkraine".
Profil J.K Rowling dan Kontroversinya
Lantas siapakah sebenarnya J.K Rowling dan mengapa ia dianggap sebagai contoh korban "cancel culture"?
Mengutip Britannica, J.K. Rowling lahir pada 1 Juli 1965 di Yate, dekat Bristol, Inggris.