News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hadirkan Problematika Keluarga, Film Ngeri-Ngeri Sedap Tayang 2 Juni 2022

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan Layar Zoom Prilisian Trailer dan Poster Film Ngeri Ngeri Sedap.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Punya keluarga harmonis tentu saja impian semua orang. Tapi, yang namanya masalah di dalam keluarga tidak bisa dihindari.

Ada saja anggota keluarga yang merasakan ketidaknyamanan saat harus berkumpul bersama.

Inilah cerita yang terjadi di film Ngeri Ngeri Sedap, yang akan tayang di bioskop mulai 2 Juni 2022.

Film ini merupakan karya perdana rumah produksi Imajinari yang bekerja sama dengan Kathanika Studio, yang menceritakan tentang hubungan sebuah keluarga dengan empat orang anak.

Baca juga: Boris Bokir Sempat Alami Pendarahan di Usus Saat Syuting Film Ngeri-Ngeri Sedap

Masing-masing anak, memiliki problemnya sendiri-sendiri, yang pastinya dekat dengan kehidupan di sekitar kita.

Domu (Boris Bokir), si sulung yang tak mendapat restu cinta dari orang tuanya. 

Lalu Sarma (Gita Bhebhita), anak perempuan satu-satunya, yang mau tidak mau tetap tinggal di kampung halaman untuk menjaga orang tuanya.

Ada Gabe (Lolox) si anak ketiga, perantau yang dianggap tak membanggakan orang tua, dan si Sahat (Indra Jegel) bungsu dari empat bersaudara yang lebih dekat dengan keluarga lain di perantauan.

Di antara keempat kakak-beradik ini, tiga di antaranya lebih suka menetap di perantauan. Padahal orang tua mereka, rindu anak-anaknya pulang ke kampung halaman. 

Sampai akhirnya orang tua mereka berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai demi mendapatkan perhatian dari anak-anaknya.

Bene Dion Rajagukguk sebagai penulis cerita sekaligus sutradara mengungkapkan, bahwa saat menulis cerita Ngeri Ngeri Sedap, ia mendapati fakta bahwa masalah keluarga pasti terjadi. 

Karena itulah, ia yakin cerita di film ini menggambarkan perasaan banyak orang di luar sana.

“Ini semua terjadi di keluarga, walaupun kadang kita berusaha menyembunyikan tapi faktanya bahwa tidak semua keluarga baik-baik saja. Padahal keluarga harusnya jadi tempat yang paling damai,” ungkap Bene Dion Rajagukguk.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini