"Ada nggak yang favorit kamu?" tanya Denny lagi.
"Ada, Abasa, (artinya) yang bermuka masam," tutur Faaz.
Faaz menunjukkan bagian dalam surat tersebut yang menjadi favoritnya.
"Yang pertama tentang teguran kepada Nabi Muhammad, kalau dilafalin nadanya bagus," terang Faaz.
Surat itu juga menjadi panutan bagi Faaz, dengan tidak menjadi cuek kepada orang lain.
"Iya, nggak mau nyuekin orang."
"Jadi kalau misalkan ada orang 'Bang, mau ini dong, tolong ambilin ini dong, nggak boleh dicuekin," jelas Faaz.
Baca juga: King Faaz Akui Tak Ingin Bahas Masa Lalu Fairuz A Rafiq Lagi: Nggak Mau Liat Mami Nangis
Penjelasan Faaz membuat Denny penasaran apakah bocah berusia 10 tahun ini pernah disakiti oleh orang lain.
"Kamu nggak mau nyakitin perasaan orang?" tanya Denny.
"Nggak pengen."
"Gimana kalau perasaanmu yang disakitin?"
"Apapun masalahnya, abang serahin ke Allah," pungkas Faaz.
Ia mengaku pernah merasa sedih dan sakit hati lantaran masa lalunya hingga membuat ibundanya sedih.
Namun, Faaz memilih untuk berserah kepada sang pencipta.
"Tapi pernah kamu sakit hati atau sedih?"
"Pernah, karena masa lalu itu," jawab Faaz.
"Tenang, ada Allah, terus itu kan ujian dari Allah," imbuhnya.
"Akhirnya kamu bisa melepaskan itu semua?" tanya Denny.
"Bisa," tutup King Faaz.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait King Faaz dan Fairuz A Rafiq