Ia pun ditanya oleh pihak Imigrasi dengan siapa pergi ke Singapura dan sang ustaz menunjuk rombongannya.
Ternyata, istri UAS dan rombongan lain yang sudah hampir keluar dari pelabuhan ditarik untuk kembali masuk ke ruang keimigrasian.
Kemudian, UAS dimasukkan ke dalam ruangan dan terpisah dengan anak-istrinya selama satu jam.
"Saya dimasukkan ke dalam ruangan, lebarnya 1 meter, panjangnya 2 meter, pas macam liang lahat."
"Satu jam saya di ruangan kecil itu. Barulah digabungkan dengan kawan saya dan ustazah di tempat yang ramai," katanya.
Saat sudah berkumpul dengan rombongannya, UAS menceritakan, anak dari sahabatnya mengatakan apa yang dialaminya saat ini seperti dipenjara.
"Kawan saya, anaknya umur 4 tahun. Katanya, 'kita ini kayak di penjara,ya.' Anak umur 4 tahun tahu dipenjara," kata dia.
Di ruangan tersebut, UAS menghabiskan waktu selama tiga jam sebelum akhirnya dipulangkan menggunakan kapal terakhir.
Masih dalam video yang sama, UAS mengaku tidak tahu alasannya dideportasi.
Pasalnya, pihak Imigrasi Singapura juga tidak bisa menjelaskan kepada dirinya.
Menurut UAS, pihak yang bisa menjelaskan duduk perkara terkait masalahnya adalah Duta Besar Singapura di Jakarta.
"Pegawai Imigrasi tidak bisa menjelaskan. Jadi mungkin yang bisa menjelaskan Ambassador of Singapore in Jakarta."
"You have to explain to our communities why did your country, why did your goverment reject us? why did your goverment deport us?"
"(Anda harus menjelaskan kepada kami, kenapa negara Anda, pemerintah Anda menolak kami? kenapa pemerintah Anda mendeportasi kami, red)," kata UAS merujuk pada Duta Besar Singapura di Jakarta.