"Ini juga mungkin balik lagi masalah komunikasi tadi," jelas Arie.
Ia pasrah jika dirinya dan Indah dinilai baik atau buruk.
"Mau dianggap buruk ya udah, mau dianggap baik ya udah."
"Kesalahannya kita sekarang ini, kita kurang berdamai dengan keadaan kita sebagai manusia."
"Sehingga kadang-kadang kita terlalu sibuk untuk terlihat baik," tuturnya.
Arie tak ingin terlalu banyak berkomentar.
"Justru itu yang membuat orang gagal melihat kita sebagai manusia."
"Untuk saya sih tidak perlu menjelaskan kepada orang-orang, saya sebaik apa atau saya seburuk apa," tambahnya.
Di sisi lain, Nursyah kembali membeberkan bahwa Indah tidak memaafkan dirinya.
Ia merasa heran dengan kesalahan apa yang ia perbuat sehingga putrinya tak ingin memaafkannya.
"Sampai mati katanya, tidak mau memaafkan saya, terus saya salah apa?
"Sampai mati katanya, Indah Permatasari yang ngomong, bukan saya, dia sendiri yang tutup rejekinya," bebernya.
Nursyah pun hanya menyerahkannya kepada sang pencipta.
"Hanya Allah yang bisa menilai apakah mulut saya ini kotor atau mulutnya mereka."
"Atau hatinya mereka yang jahat, silakan, Allah yang menilai."
"Tidak ada kekuatan saya," tutup Nursyah.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Ibunda Indah Permatasari, Indah Permatasari, dan Arie Kriting