"Tapi setelah kejadian tersebut, ketika lo punya masalah, eh nggak papa lho sebagai cowok, sebagai laki-laki itu lemah."
"Nggak bisa setiap hari kuat, itu nggak papa, nggak usah harus ditutupin," pungkasnya.
Pria berusia 43 tahun tersebut merasa berat saat harus menanggung bebannya.
"Karena ketika kita semakin menutupi akan semakin berat untuk ditanggung beban tersebut."
"Jadi itu juga ada pembelajaran-pembelajaran di sananya," ucapnya.
Lebih lanjut, Nia secara tak langsung merasa komunikasi antara dirinya dengan Ardi belum berjalan dengan baik.
"Jadi sebenernya kelakuan kemarin kita itu apa yang kami lakukan itu adalah output dari ketidaktahuan kami tentang meng-handle perasaan kami."
"Tentang meng-handle cara komunikasi satu sama lain," jelas Nia.
Kendati demikian, Nia merasa bersyukur lantaran keluarga dan para rekannya dapat menggantikan perannya dengan Ardie dalam membimbing anak-anaknya.
Hal tersebut membuat dirinya memiliki utang budi.
"Anak-anak alhamdulillah kemarin support system kami berjalan dengan baik."
"Keluarga, temen-temen semua menggantikan peran saya sama Ardi untuk menemani dan mendidik anak-anak."
"Jadi kami sangat berutang besar lah sama mereka sampai bisa mereka (anak-anak) itu nggak merasakan kesepian," imbuhnya.
Hal tersebut lantaran sebagai pengganti liburan anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki agenda.