Total, Rima Melati sudah membintangi kurang lebih 100 film di industri hiburan Tanah Air. Dan membintangi sinetron kurang lebih 13.
Prestasi Rima Melati di Industri Film Tanah Air
Rima menerima penghargaan Piala Citra pada Festival Film Indonesia 1973 dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Intan Berduri bersama Benyamin Sueb yang memperoleh penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film yang sama.
Pada kesempatan lain Rima pernah juga dinominasikan untuk penghargaan Pemeran Pembantu Wanita terbaik dalam film Kupu-Kupu Putih (1984), Tinggal Landas buat Kekasih (1985), Pondok Cinta, (1986), Biarkan Bulan Itu (1987) dan Arini II (Biarkan Kereta Itu Lewat) (1989).
Selain itu Pada ajang Festival Film Asia Pasifik ke-50, Rima meraih penghargaan Best Supporting Actress dalam film Ungu Violet.
Terkena Kanker Payudara, Rima Melati Putuskan Pensiun Jadi Artis
Pada tahun 1989, tak lama setelah syuting Sesaat dalam Pelukan, Rima didiagnosis dengan kanker payudara Stadium 3B.
Ia menjalani perawatan selama satu setengah tahun, bepergian ke Belanda karena ahli bedah Indonesia tidak dapat melakukan mastektomi parsial.
Dia tidak kembali bermain film sampai tahun 1994, ketika dia muncul di Sesal.
Lebih lanjut, Rima telah membuat beberapa film setelah pergantian milenium, termasuk Banyu Biru (2004) dan Ungu Violet (2005).
Hingga 2016, film fitur terbarunya adalah Ayah, Mengapa Aku Berbeda? (2011).
Dalam sebuah wawancara pada 2012, dia menyatakan bahwa dia tidak berniat kembali ke film atau televisi.
Dia terus berlanjut sebagai perancang busana, dan telah mengkampanyekan kesadaran kanker payudara melalui Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta.
Aktivitas sosial yang Dilakukan Rima Melati
Rima aktif di Yayasan Indonesia Tanpa Tembakau (YITT). Ia pernah mendapat penghargaan dari WHO berupa Award No Tobaco Day karena usahanya dalam kampanye antirokok.
Menurut Kepala Perwakilan WHO di Indonesia, George Petterson, Rima terpilih sebagai satu-satunya orang Indonesia dari 10 warga dunia yang pada tahun 2006 mendapat piala penghargaan dari WHO.