Kadir rela berjualan permen tape sambil sekolah demi mendapatkan uang.
Kendati demikian, ia bersyukur dapat membantu meringankan beban ibundanya.
"Pulang saya dapat rezeki sendiri, tidak ganggu orang tua."
"Terus baru saya ikut sandiwara ludruk," ujarnya.
Perjalanan karier
Pada tahun 1967, Kadir menjadi tukang tarik layar saat berusia 16 tahun.
Namanya mulai dikenal saat bergabung dengan grup lawak Srimulat.
Namun, Kadir memutuskan keluar dari Srimulat dan membentuk grup baru.
Bersama Basuki, Timbul, Nurbuat dan Rohana, ia membentuk grup Merdeka.
Namun, grup ini tak bertahan lama.
Kadir kembali membentuk grup Lawak Batik, akronim dari Basuki, Timbul, dan Kadir.
Grup yang dibuatnya kembali bubar setelah bertahan selama tiga tahun.
Pernah mendapat peran jadi dukun
Setelah bergabung dengan Srimulat, Kadir pergi ke Jakarta dan mendapat peran menjadi dukun pada tahun 1984.