Kematian Tunggul Ametung menghebohkan Tumapel. Dan, Kebo Ijo menjadi terdakwa utama. Dengan siasat liciknya, Ken Arok langsung menangkap Kebo Ijo dan membunuhnya dengan Keris Mpu Gandring.
Kematian Tunggul Ametung melempangkan jalan Ken Arok untuk memperistri Ken Dedes dan menguasai Tumapel. Setelah mengukuhkan diri sebagai Akuwu Tumapel, Ken Arok menikahi Ken Dedes yang sedang mengandung anak Tunggul Ametung, yang kelak diberi nama Anusapati.
Ambisi Ken Arok semakin membara setelah menjadi penguasa di Tumapel. Setelah menyusun pasukan, dia memberontok ke Kerajaan Kediri dan berhasil membunuh Raja Kertajaya dalam pertempuran Ganter.
Setelah itu, Ken Arok menyatakan Tumapel sebagai kerajaan merdeka yang lepas dari Kediri. Ken Arok menjadi raja pertama Kerajaan Tumapel atau lebih dikenal sebagai Kerajaan Singasari dengan gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi dan dinastinya disebut Dinasti Rajasa.
Ken Arok hanya lima tahun memerintah Kerajaan Singasari. Tahun 1227 Masehi dia dibunuh dengan keris Mpu Gandring oleh Anusapati yang akhirnya tahu siapa pembunuh ayahnya.
Dari perkawinannya dengan Ken Dedes, Ken Arok mempunyai empat orang anak, yaitu Mahisa Wonga Teleng, Apanji Saprang, Agnibhaya, dan Dewi Rumbu.
Sedangkan dari Ken Umang, Ken Arok memiliki empat anak, yaitu Tohjaya, Panji Sudhatu, Tuan Wergola, dan Dewi Rambi.
Ken Arok disebut sebagai pendiri Dinasti Rajasa, yaitu dinasti yang menurunkan raja-raja Singasari dan Majapahit. Selain itu, raja Demak, Pajang, dan Mataram Islam, juga merupakan keturunan Dinasti Rajasa.