TRIBUNNEWS.COM - Desainer Vivi Zubedi gandeng Baim Wong dan Paula Verhoeven untuk mengenalkan kain sasirangan di New York Fashion Week.
Baim Wong dan Paula Verhoeven akan berkontribusi pada even New York Fashion Week yang akan digelar pada 11 September 2022 mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Paula Verhoeven akan membawa sekaligus memperkenalkan produk UMKM berupa kain sasirangan.
Dibalik keindahan kain sasirangan yang telah dibuat dress tersebut, banyak pengrajin yang jarang dilirik dengan perekonomia di bawah rata-rata.
Maka dari itu, Vivi Zubedi mengajak Baim Wong dan Paula Verhoeven untuk mengangkat kain sasirangan agar dikenal banyak orang.
"Baim dan Paula sebagai public figure Tanah Air membantu saya memperkenalkan pengrajin lokal."
Baca juga: Warteg Barokah Kena Protes Warga Pasca Didatanginya, Baim Wong: Saya Nggak Tahu, Maaf
"Yang kedua karena budget, yang makasud di sini adalah budget pembinaan."
"Karena untuk membimbing UMKM kita harus memberikan workshop, harus trial and eror, itu semua membutuhkan dana," jelas Vivi Zubedi, dikutip pada kanal YouTube Nit Not, Rabu (31/8/2022).
Vivi Zubedi menyampaikan alasannya memilih kain sasirangan yang bersal dari Kalimantan.
"Kalimantan merupaka salah satu daerah yang jarang dilirik untuk perkara fashion, sehingga ini adalah momen yang tepat."
"Bukan tentang fashion-nya, glamour-nya nggak, tapi tentang social humanity yang ada di dalamnya," ujar Vivi Zebedi.
Untuk memeriahkan acara ini Paula Verhoeven telah mempersiapkan dirinya agar tampil secara maksimal.
"Pesiapannya paling lebih ke olahraga, diet, sama fitting baju yang akan saya pakai di New York Fashion Week nantinya," tutur Paula Verhoeven.
Baca juga: Unggah Video Bocah SD Penuh Kutu di Rambutnya, Baim Wong Dihujat, Ini Motif Suami Paula Verhoeven
Untuk membuat kain sasirangan menarik, Vivi Zubedi mengatakan, ia memberikan workshop kepada para pengrajin berbagai ilmu untuk mendesain pakaian agar lebih menarik.
Menurut Vivi Zubedi, hal ini akan membantu para pengrajin mengembangkan desainnya untuk dipasarkan.
"Untuk meng-upgrade sebuah kain daerah butuh workshop yang berkelanjutan, karena mereka pengrajin bukan desainer yang mengerti warna, perpaduan kain jadi mereka butuh tambahan ilmu."
"Selama sembilan bulan saya latih agar lebih mengerti, agar kain ini lebuh diterima oleh pasar dan bisa fashionable," beber Vivi.
Selain itu, Vivi juga berharap agar setelah adanya Baim dan Paula yang membantu promosi acara New York Fashion Week, kain sasirangan tidak hanya dikenal setelah event selesai.
“Harapan saya setelah fashion week enggak hilang gitu. Baim Paula support system dan tetap bantu promote gitu, event ini buktikan kalau public figure aja mau loh pakai,” pungkas Vivi.
(Tribunnews.com/Izmi Ulirrosifa)