Ressa harus mengurus berkas administrasi terlebih dahulu.
Ditambah kondisi jalanan yang macet.
Diketahui Ressa hanya terlambat tiga menit, tetapi pihak keluarga tidak bisa menunggu lama karena harus segera dimakamkan.
"Aku cuman telat 3 menit."
"Jadi saya tuh ngurus surat pemakaman, visum, dan prosedur dari keluarahan, karena memang meninggal di rumah, tidak terjadi apa-apa, meninggal dengan secara wajar, kalau meninggal di rumah sakit kan lebih mudah," ujar Ressa.
Tidak lama Ressa datang setelah prosesi pemakaman selesai.
Setelahnya datang, Ressa mengecup dan mengusap nisan mendiang sang ibu.
Mendiang ibunda Ressa meninggal akhibat mengidap kanker serviks stadium empat.
Penyakit yang diderita sang ibu sempat sembuh sejak tiga tahun yang lalu.
Kemudian penyakit tersebut kambuh dan menyebar ke organ tubuh yang lain, di antaranya ginjal, paru-paru dan lambung.
Meski tidak bisa mengantar dan menyaksikan proses pemakaman sang ibu, doa Ressa tidak akan pernah putus.
(Tribunnews.com/Dicha Devega)