"Saya pesimis, kalau ada kelas pendidikan saya nggak masuk," ujar Hotman Paris.
Selain itu, Hotman Paris sama sekali tak menguasai soal perbankan.
Hotman Paris mengaku tak bisa membedakan debit atau kredit dalam perbankan.
"Pas ujian neraca gue nggak ngerti mana debit mana kredit," ujar Hotman Paris.
Saat itu, Hotman Paris merasa tertekan hingga stress.
Baca juga: Hotman Paris Sebut Razman Nasution Tak Boleh Lepas dari Hukum: Gue akan Kejar
Hotman Paris juga kerap di-bully rekan-rekannya karena disebut orang gila.
"Akhirnya makin stress, di ejek lah, di-bully lah gue dikira mau gila, ada temen kelas gue udah gila," ujar Hotman Paris.
Saking stressnya, Hotman Paris mengaku akan mengakhiri hidupnya.
"Akhirnya down, down, down sampai saya mau bunuh diri," ujar Hotman Paris.
Sejak kecil, Hotman Paris mengaku selalu mandapatkan juara di kelas.
Kemudian saat masuk di kelas pendidikan akuntansi, Hotman Paris merasa pesimis karena tak memahami pelajarannya.
"Dari kecil itu saya juara kelas, tiba-tiba masuk di kelas pendidikan Bank Indonesia gue nggak ngerti, gue bolos mulu," ujar Hotman Paris.
Sementara itu, Hotman Paris berhasil bangkit dari keterpurukannya.
Hotman Paris mengaku pura-pura gila supaya bisa terlepas dari Bank Indonesia.