TRIBUNNEWS.COM - Sebelum menjadi aktor, Maxime Bouttier rupanya sempat ingin menjadi chef.
Ayah Maxime Bouttier merupakan seorang chef di Prancis.
Hal ini yang membuat Maxime Bouttier ingin mengikuti jejak sang ayah.
Dikutip dari YouTube TonightShowNet Selasa (11/10/2022), Maxime Bouttier membagikan ceritanya.
"Lu sebenernya nggak pengen jadi aktor, pengennya jadi chef?" tanya Desta.
Baca juga: Maxime Bouttier Ungkap Lokasi Syuting Film Ticket to Paradise Bukan di Bali, Melainkan Australia
"Jadi sebelum aku dateng (ke Jakarta), sebenernya mau ke Prancis, mau sekolah perhotelan soalnya papa aku chef di Prancis."
"Papaku chef, jadi aku selalu di kitchen (dapur), papa aku di hotel mana gitu," terang Maxime Bouttier.
"Bokap masak apa biasanya?" tanya Vincent.
"Dia eksekutif, jadi dia masak hampir apapun."
"But like mostly kayak French food, lebih ke 5 bintang hotel gitu," jawab Maxime.
Sementara itu, ibunda Maxime sebagai ibu rumah tangga.
Ayah dan ibunda Maxime dulu bertemu di hotel dan pernah bekerja bersama.
"Nyokap di rumah, ibu rumah tangga, orang Indonesia, Jawa."
"Ketemu di hotel dan mereka berdua tadinya kerja di restoran," ucapnya.
Namun, kini Maxime sudah mantap untuk menjadi aktor.
"Enggak (jadi chef), jadi akhirnya dateng ke Jakarta syuting sinetron pertama kali dan suka sama duitnya."
"Masih 21 tahun (saat itu), ya lumayan enjoy," tambahnya.
Maxime mengaku awalnya bisa memasak, tetapi kini sudah tak terlalu bisa.
Awalnya, ayah Maxime tak mendukung dirinya untuk bekerja di Prancis.
"Tapi bokap malah ngedukung nggak? Nggak mendukung lo menjadi chef katanya?" tanya Vincent.
"Justru dia sebaliknya, dulu aku kekeh mau ke Prancis."
"Jadi walaupun udah syuting sinetron pertamaku, aku masih belum kayak ya atau nggak (ragu-ragu)."
"Papaku 'Bakal susah Max kamu di Prancis, bakal susah'," beber Maxime.
Akhirnya, Maxime lebih disarankan untuk menjadi aktor oleh sang ayah.
Lebih lanjut, Maxime juga menceritakan saat dirinya di-bully semasa sekolah.
"Jadi hari pertama aku pergi ke sekolah, sekolah swasta."
"Pertama kali aku pakai seragam, jadi sekolah Prancis itu kita nggak pakai seragam, pakai sendal ke sekolah."
"Dari (tahun) 90 ke 2000 aku sekolah itu pakai sendal, akhirnya seragam yang rapi," ucapnya.
Maxime pun menggunakan seragam terlalu rapi sehingga disebut anak culun.
"Jadi aku rapi sekali, celana sampai pusar, kaos kaki panjang, celana pendek kayak Nobita."
"Aku hari pertama terus ya selama dua minggu mereka bilang 'Hahaha culun', umur 12 tahun."
"Tapi dua minggu tiga minggu habis itu kita jadi temen baik," tutup Maxime Bouttier.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Maxime Bouttier