TRIBUNNEWS.COM - Arawinda Kirana akhirnya buka suara terkait tuduhan pelakor yang dialamatkan kepadanya.
Melalui akun Instagram pribadinya @arawindak, pemeran film Yuni ini berbicara setelah sekian lama bungkam terkait kabar miring yang bereda.
Diketahui, semenjak isu Arawinda pelakor itu mencuat, ia sama sekali belum pernah berbicara ke publik untuk menjelaskan perkara yang ada.
Ia pun meminta maaf karena belum bisa menyampaikan banyak hal, ia mengaku ingin menggugu waktu yang tepat untuk menjelaskannya.
"Mohon maaf selama ini saya belum berbicara, karena ada beberapa hal yang belum bisa saya sampaikan pada saat ini, dan ingin saya sampaikan pada waktu yang tepat," terangnya dalam sebuah unggahan di Instagramnya.
Baca juga: Dituduh Pelakor, Arawinda Pemeran Film Yuni Trending Twitter, Bermula dari Curhatan Anonim
Diakuinya, diam sebenarnya adalah pilihan yang rumit, karena justru membuat banyak orang menjadi bingung dan menimbulkan kesalahpahaman.
Termasuk pula turut menimbulkan hal negatif bagi lingkungan pekerjaannya, dan ia pun meminta maaf atas hal itu.
"Saya minta maaf apabila masalah dan rumor mengenai kehidupan pribadi saya telah menimbulkan dampak negatif secara langsung maupun tidak langsung kepada karya dan para pembuatnya."
"Karya-karya ini adalah kerja keras banyak orang yang ditujukan untuk lebih banyak orang lagi, maka dari itu saya merasa ingin melakukan permintaan maaf secara terbuka," ungkapnya.
"Faktanya, segala masalah dan rumor mengenai kehidupan pribadi saya timbul setelah saua selesai bekerja dengan mereka," lanjutnya.
Arawinda pun meminta agar diberi ruang untuk membenahi masalah ini secara privat.
Baca juga: Deretan Film yang Dibintangi Arawinda Kirana, Raih Sukses Besar setelah Perankan Tokoh Yuni
Awal Mula Dituding Pelakor
Sebelumnya, nama Arawinda sempat menghiasai trending Twitter pada awal Juli lalu.
Nama Sri Arawinda Kirana Rustandi, atau yang biasa dipanggil Arawinda Kirana, mencuat setelah netizen di Twitter menduga sang artislah yang menjadi orang ketiga dalam hubungan rumah tangga orang.