TRIBUNNEWS.COM - Berikut beberapa fakta terkait Konser Berdendang Bergoyang 2022.
Konser Berdendang Bergoyang 2022 telah dilaksanakan pada 28-30 Oktober 2022 di Istora Senayan dan Parkir Selatan GBK.
Namun, jumlah penonton yang melebihi kapasitas membuat konser pada hari ketiga, Minggu (30/10/2022) dibatalkan.
Selain itu, puluhan penonton pingsan serta ada yang mengalami luka-luka.
Di sisi lain, pihak polisi menduga panitia sengaja menjual tiket melebihi kapasitas.
Baca juga: Masuk Tahap Penyidikan, Polisi Sudah Periksa 14 Saksi Kasus Kericuhan Konser Berdendang Bergoyang
Fakta Konser Berdendang Bergoyang 2022
1. Kelebihan kapasitas, puluhan penonton pingsan serta luka-luka
Konser Berdendang Bergoyang pada hari kedua, Sabtu (29/10/2022) diwarnai insiden puluhan penonton yang pingsan.
Hal tersebut membuat konser dihentikan lantaran situasi yang semakin mengkhawatirkan dan membahayakan penonton.
Bahkan, polisi sempat menutup pintu 12 Istora Senayan lantaran banyaknya penonton yang pingsan.
Tak hanya itu, terdapat penonton yang luka-luka akibat berdesak-desakan.
"Terlalu banyak penontonnya, overload, sudah banyak yang pingsan," terang Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, dikutip dari Tribunnews.
Konser tersebut dihentikan pada pukul 22.00 WIB dari rencana awal pukul 23.00 WIB.
Di sisi lain, pintu 12 ditutup bertujuan untuk memudahkan penanganan penonton yang pingsan oleh petugas medis.
"Sudah penuh banget (makanya gate ditutup), banyak yang pingsan. (Iya) banyak, (karena) pada enggak dapat oksigen," tutur pihak polisi.
2. Penonton ricuh dan memaksa masuk area hingga pintu jebol
Tak semua penonton dapat masuk area Berdendang Stage membuat sejumlah penonton kecewa hingga emosional.
Diketahui, area Berdendang Stage berada di dalam Istora Senayan.
Sempat ada kericuhan penonton yang memaksa masuk area tersebut.
"Iya tadi (chaos), ini pintu tadi jebol, didorong pada maksa masuk."
"Kalau dibuka sedikit, masuk semua, nanti susah nahannya," beber Komarudin.
Selain itu, sempat terjadi dorong-dorongan antarpenonton di pintu 9 Istora Senayan pada pukul 18.30 WIB.
3. Jumlah korban dalam Konser Berdendang Bergoyang 2022
Pada Selasa (1/11/2022), tim penyidik memanggil empat orang dari tim medis.
Diketahui, masing-masing tenaga medis menangani 25-30 korban.
"Dari tiga orang (tenaga medis) itu saja rata-rata dia menangani 25 sampai 30," ucap Komarudin kepada wartawan pada Selasa (1/11/2022), dikutip dari Tribunnews.
Jumlah korban yang tercatat mencapai 27 orang.
Namun, Komarudin mengatakan masih banyak korban yang belum tercatat.
Hal tersebut lantaran penanganan korban dilakukan di tenda darurat saat kejadian berlangsung.
"Sifatnya itu tenda darurat. Yang menyulitkan itu kan tidak terdata," ujarnya.
4. Penonton melebihi kapasitas yang seharusnya
Konser Berdendang Bergoyang dilaksanakan di Istora Senayan yang hanya memiliki kapasitas 10 ribu penonton.
Namun, panitia mencetak tiket melebihi kapasitas yang ada, yakni hingga 21 ribu tiket.
"Yang ada di lapangan adalah orang yang masuk 21 ribu dan memiliki tiket ada gelang di tangan dan sebagainya," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan ketika dikonfirmasi, Senin (31/10/2022), dikutip dari Tribunnews.
Hal tersebut membuat konser terpaksa dihentikan lantaran penonton yang hadir tak seimbang dengan kapasitas yang seharusnya.
"Karena faktor mempertimbangkan keselamatan jiwa penonton, kita tidak ingin adanya korban jatuh."
"Karena yang ada di lapangan faktanya bahwa kapsitas penonton tidak berimbang," sambungnya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengaku terpaksa menghentikan konser tersebut.
"Dari penilaian saya sudah overload atau over kapasitas makanya kita hentikan," ucap Komarudin ketika dikonfirmasi, Minggu (30/10/2022).
5. Panitia Konser Berdendang Bergoyang diduga sengaja jual tiket hingga 27 ribu
Polres Metro Jakarta Pusat menduga adanya unsur kesengajaan dari pihak panitia Konser Berdendang Bergoyang yang tak mengikuti prosedur sesuai perizinan yang diberikan pihak kepolisian.
Dugaan tersebut muncul saat pihak polisi menemukan perbedaan signifikan antara surat permohonan dan fakta yang ada di lapangan.
"Kami temukan data-data terbaru memang ada kelalaian termasuk juga ada kesengajaan karena sangat berbeda jauh dengan fakta surat pemohonan yang diajukan," jelas Komarudin ketika dikonfirmasi, Kamis (3/11/2022), dikutip dari Tribunnews.
"Iya (tiket) terjual dari hasil online-nya pun sangat berbeda jauh dengan yang diusulkan ke kita," imbuhnya.
Awalnya, diduga penonton yang hadir berjumlah 21 ribu.
Namun, jumlah tiket yang terjual secara online melebihi perkiraan tersebut.
"Kalau kita lihat di data online itu sampai 27 ribu untuk keseluruhannya."
"Itu fakta-fakta baru yang kita temukan," tandasnya.
6. Panggung Konser Berdendang Bergoyang dibatasi
Izin Konser Berdendang Bergoyang pada dua hari terakhir, yakni Sabtu (29/10/2022) dan Minggu (30/10/2022) dicabut oleh Polres Metro Jakarta Pusat.
Hal ini sebagai imbas dari penonton yang melebihi kapasitas.
Pihak polisi pun sudah mengimbau panitia untuk membatasi jumlah penonton sesuai kapasitas.
Selain itu, pihaknya telah meminta panitia untuk membatasi jumlah panggung dalam konser, yakni hanya diizinkan tiga panggung dari lima yang disiapkan.
"Faktanya kami melihat yang dimainkan ada empat panggung di luar," ucap Komarudin saat dikonfirmasi, Minggu (30/10/2022), dikutip dari Tribunnews.
(Tribunnews.com/Katarina Retri/Ashri Fadilla/Fahmi Ramadhan)
Berita lainnya terkait Berdendang Bergoyang