Nah dengan APMI ikut bertanggung jawab itu APMI akan terus, terutama kepada anggotanya, terus melakukan sosialisasi tentang safety ke anggotanya," tambah Emil lagi.
Usai Berdendang Bergoyang Ricuh, Konser Musik Lainnya yang Digelar Akhir 2022 Terancam Batal
Sekjen Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) Emil Mahyudin menyebut adanya kemungkinan konser musik di akhir 2022 terancam batal digelar.
Kemungkinan batal itu buntut pelaksanaan konser musik Berdendang Bergoyang yang berujung pada pencabutan izin pelaksanaannya oleh pihak kepolisian.
Baca juga: 6 Fakta Konser Berdendang Bergoyang 2022, Puluhan Penonton Pingsan hingga Ricuh dan Pintu Jebol
Bahkan beberapa Promotor Musik menyebut situasi pasca kejadian tersebut membuatnya diselamatkan ketidakpastian akan terselenggaranya konser-konser berikutnya yang akan datang.
"Iya, betul. Kondisinya kurang lebih seperti itu (festival musik terancam batal). Kita sekarang lagi di dalam situasi penuh ketidakpastian," kata Emil saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
Ketidakpastian tersebut menurutnya seperti tempat hingga waktu acara pelaksanaan konser.
"Apakah event itu boleh jalan? Kalau pun boleh, bagaimana? Apakah tidak boleh jalan? Apakah boleh indoor? Apakah boleh outdoor? Apakah boleh sampai jam 12 malam? Sekarang itu lagi penuh ketidakpastian," ujar Emil melanjutkan.
Usai buntut festival musik Berdendang Bergoyang, kini acara konser terancam batal.
"Ya contohnya kayak Soundsfest 2022, kemudian Joyland Festival, kemudian Pasar Kaget Jilid III, itu yang ke data sama kami. Tapi, itu yang besar, yang jadi atensi," kata Emil.
"Karena, isu paling liar adalah, semua event tidak boleh (digelar) sampai Desember 2022. Nanti, ya mungkin kita baru boleh lagi pada 2023," ujar Emil melanjutkan.
Kemudian Emil menyebutkan tiga konser besar yang kemungkinan terancam batal.
"Tanpa mengecilkan event yang lain, kalau semua event tidak boleh di tahun 2022, kita akan kehilangan tiga event besar, Soundrenaline, HITC (Head in the Clouds), dan DWP," pungkasnya.