TRIBUNNEWS.COM - Rumah Wanda Hamidah di kawasan Menteng, Jakarta kembali digeruduk puluhan orang pada hari ini, Senin (21/11/2022).
Digeruduknya rumah Wanda Hamidah diduga berasal dari rombongan Ormas Pemuda Pancasila yang menyambangi keadiaman sang artis.
Wanda Hamidah tidak segan meminta perlindungan Presiden RI, Joko Widodo.
Kabar tersebut dibagikan oleh Wanda Hamidah melalui akun Instagramnya.
Dikutip dari akun Instagram @wanda_hamidah, puluhan orang tampak mendatangi berada di rumah Wanda Hamidah.
Wanda memposting foto rumahnya dari dalam, terlihat orang-orang menunggu di depan pagar rumah yang tertutup.
Baca juga: Wanda Hamidah Kabarkan Rumahnya Diserang Sejumlah Orang, Ada Suara Teriakan
Dalam foto tersebut Wanda menuliskan caption meminta perlindungan Joko Widodo.
"Sekelompok orang berseragam Pemuda Pancasila menyerang rumah kami saat ini Jl. Citandu No. 2."
"Mohon Perlindungan @jokowi," tulis Wanda.
Baca juga: Diperiksa Sebagai Tersangka, Paman Wanda Hamidah Dipastikan Hadir di Polda Metro Jaya
Selain meminta bantuan Joko Widodo, Wanda juga meminta bantuan Kapolres Metro Jakarta Pusat dan Kapolda Metro Jaya.
Melihat postingan Wanda lainnya, pagar rumah Wanda berhasil dibuka massa.
Dalam video tersebut keadaan terlihat rusuh.
Hingga terdengar suara pecahan kaca.
Diketahui sebelumnya, rumah yang dihuni keluarga Wanda Hamidah tersebut memang menjadi sengketa.
Beberapa waktu lalu, rumah tersebut juga sempat hendak dieksekusi Pemprov DKI Jakarta. namun akhirnya batal.
Dikutip dari Kompas.com, keluarga Wanda Hamidah menyatakan telah menempati rumah itu sejak 1962.
Namun, rumah itu kini disebut telah tercatat atas nama Japto Soerjosoemarno, Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila.
Japto Soejosoemarno meminta Wanda untuk keluar dari rumah tersebut.
Namun Wanda tidak menghiraukan permintaan dari Japto Soejosoemarno.
Wanda Hamidah merasa kaget, lantaran dirinya sudah menempati rumah tersebut selama 62 tahun.
Kini Wanda dan Japto Soejosoemarno saling lapor terkait hal tersebut.
(Tribunnews.com/Dicha Devega)