Kesejahteraan petani dan pekerja industri tembakau selalu dibenturkan dalam perdebatan cukai rokok.
Yurdhina Meilissa selaku Chief Strategist CISDI juga turut mempertanyakan kebenaran narasi tersebut.
Menurutnya hampir setiap tahun Kementerian Keuangan konsisten menaikan cukai tembakau namun produksi rokok tidak mengalami penurunan, justru cenderung meningkat.
"Tahun lalu, produksi rokok di Indonesia meningkat sampai 7,27 persen. Tahun 2020, Indonesia memproduksi 298,4 miliar batang, namun 2021 produksi rokok naik hingga 320,1 miliar batang. Padahal, di tahun itu cukai rokok naik rata-rata 12,5%," ungkap Yurdhina.
"Jadi mana buktinya industri akan merugi jika cukai rokok dinaikan?" tambahnya.
Senada dengan Yurdhina, Founder & CEO CISDI, Diah Satyani Saminarsih, yang juga merupakan Eksekutif Produser film Di Balik Satu Batang, ia berharap agar narasi terkait buruh dan petani tembakau tidak hanya jadi slogan untuk membendung kenaikan cukai tembakau.
"Berdasarkan hasil kajian CISDI tahun 2021, kenaikan cukai rokok hingga 45%, tetap dapat berdampak nett positif pada kondisi perekenomian Indonesia. Baik itu meningkatnya pendapatan negara maupun bertambahnya lapangan pekerjaan," tutur Diah.
"Tujuan melandaikan prevalensi perokok juga akan tercapai. Jadi, seharusnya tidak perlu ada keraguan lagi dalam menaikan cukai tembakau," katanya lagi.
Peluncuran premiere film dokumenter 'Di Balik Satu batang" turut dihadiri Febrio Nathan Kacaribu sebagai representasi Kementerian Keuangan yang baru-baru ini mengumumkan kenaikan cukai tembakau rata-rata 10% untuk 2023 dan 2024.
Di akhir sesi diskusi film, Diah Saminarsih menyatakan bahwa film dokumenter ini membuka mata kita untuk melihat sisi lain dari para pekerja di sektor pertembakauan.
"Ternyata di balik satu batang rokok terdapat realita kehidupan petani tembakau yang sesungguhnya. Masih banyak PR, terutama dalam kebijakan pengendalian tembakau, yang harus diselesaikan," ujar Diah.
"Keterlibatan multisektor sangat diharapkan agar tidak ada lagi kesalahan dalam pengambilan kebijakan," pungkasnya.
Film dokumenter 'Di Balik Satu Batang' tayang perdana di kanal Youtube CISDI pada 26 November 2022 pujul 19.00 WIB.