News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyanyi Novi Rizkiyanti Beberkan Kedekatannya dengan Legenda MotoGP Jorge Lorenzo 

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Novi Rizkiyanti dengan Jorge Lorenzo. Penyanyi Novi Rizkiyanti atau biasa disapa Novi Rizki bantah jalin hubungan asmara dengan Jorge Lorenzo, mereka hanya sebatas pertemanan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan pebalap MotoGP Jorge Lorenzo saat ini sedang berada di Indonesia. 

Selama di Indonesia, pebalap berdarah Spanyol terlihat kerap ditemani oleh penyanyi Novi Rizkiyanti atau biasa disapa Novi Rizki. (Lihat, profil Jorge Lorenzo)

Jorge Lorenzo merupakan seorang pembalap MotoGP asal Spanyol, pensiun pada 2019 akibat cedera parah yang dideritanya sejak MotoGP Assen.

Jorge Lorenzo saat ini menjadi test rider team pabrikan Yamaha Motor Racing.

Tahun 2010, Jorge Lorenzo memastikan diri sebagai juara dunia MotoGP untuk pertama kalinya. Lorenzo juga juara dunia kelas 250cc tahun 2006 dan 2007.

Postingan instagram milik Novi Rizki memamerkan kedekatan dengan Jorge Lorenzo

"Si jahil @jorgelorenzo99 Mau nobar piala dunia ga jadi gara2 aku telat jadinya malah ke sini maafin," tulis Novi Rizki, dikutip Tribunnews.com, Minggu (10/12/2022). 

Jorge Lorenzo saat masih di Yamaha (Yamaha Racing)

Novi Rizki lahir di Bandung pada 9 November 1993, kini berusia 29 tahun.

Lagu dangdut yang dinyanyikan olehnya sangat populer di TikTok.

Novi Rizki cukup banyak single hits seperti Zanda TikTok, Cantik Itu Mahal, Gak Nahan, Nikahin Adek Bang, hingga Mantan Sumo.

Tidak hanya berada di kelab malam bersama, Novi turut menemani Lorenzo menjalani pekerjaan ketika ia tengah menjalani sesi wawancara di sebuah studio. 

"Nemenin org sibuk @jorgelorenzo99," tulisnya dengan men-tag akun Instagram Jorge Lorenzo. 

Unggahan tersebut pun banyak menyita perhatian warganet

Sebab pelantun lagu Mantan Sumo itu diisukan memiliki kedekatan khusus dengan peraih lima kali juara dunia MotoGp tersebut. 

Potret Novi Rizkiyanti dengan Jorge Lorenzo (kolase Instagram)

Namun, tuduhan tersebut pun dibantah, Novi menegaskan hubungan dengan Jorge Lorenzo hanya sebatas pertemanan. 

"Teman aja beb, ga lebih," jawab Novi Rizki sekaligus mengklarifikasi isu dirinya menjalin asmara dengan Jorge Lorenzo.

Profil Novi Rizki

Novi Rizki adalah penyanyi dangdut asal Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Perempuan bernama lengkap Novi Rizkiyanti ini lahir di Bandung pada tanggal 9 November 1993.

Ia menganut agama Islam.

Pelantun lagu "Mantan Sumo" ini kerap melakukan sejumlah perawatan, di antaranya suntik botox, tanam benam, hingga suntik lemak.

Ini semua dilakukannya untuk menjaga penampilannya agar tetap sempurna.

Novi Rizki sudah gemar bernyanyi sejak ia masih kecil.

Karena serius dalam menekuni dunia tarik suara, ia pun akhirnya terkenal sebagai seorang penyanyi dangndut.

Akan tetapi, awalnya Novi sempat menolak untuk menjadi penyanyi.

Ia tercatat sudah menelurkan sejumlah lagu, seperti "Zanda TikTok", "Cantik Itu Mahal", "Gak Nahan", "Nikahin Adek Bang", hingga "Mantan Sumo".

Selain sibuk menyanyi, Novi juga disibukkan dengan sejumlah bisnis yang ia punya.

Sebelum serius menjadi penyanyi dangdut, Novi Rizkiyanti sempat menjadi seorang model.

Tak jarang pula penyanyi yang kerap tampil seksi ini sempat mengunggah potret dirinya ketika masih berkarier sebagai seorang model itu.

Profil Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo adalah seorang pembalap MotoGP asal Spanyol, pensiun pada 2019 akibat cedera parah yang dideritanya sejak MotoGP Assen.

Jorge Lorenzo lahir di Palma, Kepulauan Belearic, Spanyol pada 4 Mei 1987.

Jose Manuel Lorenzo dan Maria Guerrero adalah orangutan dari Jorge Lorenzo.

Jorge Lorenzo memilik satu saudara perempuan bernama Laura.

Pria bertinggi 171 cm itu mulai mengendarai sepeda motor di usia yang baru 3 tahun dan beberapa bulan kemudian dengan sepeda ia mengambil balapan pertama, balap minicross.

Pada tahun 1995 pada usia delapan tahun, Jorge Lorenzo memenangkan kejuaraan balap minimoto dan motorcross junior di Kepulauan Belearic.

Awal Karier

Meski masih muda, tak menghalangi Jorge Lorenzo untuk bersinar.

Lorenzo memenangkan kejuaraan Aprilia 50cc pada tahun 1998.

Karena masih terlalu muda, ada dispensasi khusus baginya pada tahun 2000 yang memungkinkan dia bersaing di seri 125cc Spanyol pada usia 13 tahun.

Jorge Lorenzo membuat sejarah pada 2001 ketika berkompetisi di balapan tingkat Eropa dan menjadi pembalap termuda yang pernah menjajal kelas 125cc level Eropa.

Karena memang bakatnya yang tak bisa dibendung, Jorge Lorenzo bahkan sudah berada di kejuaraan balap dunia Granprix pada 2002 dengan tergabung pada tim asal Spanyol, Derbi pada balapan di sirkuit Jerez.

Usia yang masih sangat muda kala itu, 15 tahun membuat Jorge Lorenzo kesulitan untuk berpartisipasi di latihan karena batasan izin usia.

Meski begitu, ketika urusan batasan usia tak lagi menjadi hambatan, Jorge Lorenzo langsung melesat tajam.

Kemenangan pertama di kelas 125cc terjadi pada Granprix Rio de Janeiro 2004, meski tak pernah juara kelas Jorge Lorenzo akhirnya naik ke kelas 250cc pada 2005.

Dengan tim Aprilia, Lorenzo menjalani debut di kelas 250cc dengan finis di urutan kelima pada akhir musim dengan tim Honda.

Namun, setelah itu dia berturut-turut memenangi dua musim kelas 250cc pada 2006 dan 2007 bersama tim Aprilia.

Di ajang kelas 250cc, Jorge Lorenzo mencetak rekor sebagai pemenang seri terbanyak yakni 16 kali.

Angka itu lebih banyak satu dari catatan dua seniornya asal Spanyol yakni Dani Pedrosa dan Sito Pons.

Nama Jorge Lorenzo pun terpatri sebagai pembalap Spanyol paling sukses di kelas 250cc.

MotoGP dan Yamaha

Meski berjaya dengan tim Aprilia, karier kelas MotoGP Jorge Lorenzo justru dimulai dengan Yamaha.

Pada musim 2008, Yamaha mengkontrak Jorge Lorenzo sebagai pembalap untuk dipasangkan dengan pembalap legendaris Italia, Valentino Rossi.

Kedatangan Jorge Lorenzo tentu mengusik kenyamanan dan perlakuan istimewa Yamaha terhadap Valentino Rossi.

Setting motor yang hampir diseragamkan antara pembalap senior kenyang pengalaman seperti Rossi dan anak bau kencur seperti Jorge Lorenzo, membuat kompetisi diantara mereka berdua menjadi santapan empuk media.

Kala itu MotoGP sedang berada pada masa seru persaingan antara Valentino Rossi di Yamaha dengan duet tim Honda: Nicky Hayden-Dani Pedrosa dan penunggang Desmocedisi a la Ducati, Casey Stoner.

Melonjaknya Jorge Lorenzo dari kelas 250cc tanpa dicoba di tim satelit MotoGP membuat persaingan kala itu semakin berwarna.

Jorge Lorenzo pun sukses menempati peringkat empat pada debutnya di MotoGP musim balap 2008.

Bahkan, musim berikutnya keberadaan pembalap berjuluk X-Fuera itu semakin menjadi ancaman bagi kontestan lain di MotoGP.

Musim 2009 diakhiri Jorge Lorenzo sebagai runner-up dibawah rekan setim, Valentino Rossi.

Kemampuan Lorenzo semakin matang, hingga kemudian ia menjadi juara kelas MotoGP pada musim 2010.

Keberadaan Jorge Lorenzo bahkan membuat Valentino Rossi pergi ke Ducati pada 2011.

Jorge Lorenzo memang masih sempat juara pada 2012.

Namun, kepindahan Rossi juga diikuti pindahnya Casey Stoner dari Ducati ke tim Repsol Honda dan menjadi juara MotoGP pada 2011.

Sial bagi Jorge Lorenzo, keberadaan Casey Stoner ternyata menjadi angin segar bagi pembalap muda asal Spanyol, Marc Marquez.

Setting motor juara milik Casey Stoner menjadi fondasi bagi tunggangan Marc Marquez yang menjalani debut di MotoGP pada 2013.

Dan pembalap berjuluk The Baby Alien itu pun langsung juara MotoGP pada debutnya di musim 2013.

Jorge Lorenzo dengan motor Yamaha YZR-M1 memang sempat memberi perlawanan pada Honda dan Marc Marquez dan menjadi juara pada 2015.

Namun, itulah satu-satunya perlawanan yang Lorenzo mampu berikan hingga akhirnya pindah ke Ducati pada 2017.

Ducati dan Honda

Bersama Ducati, Jorge Lorenzo tak mampu mengendalikan Desmosedici.

Selama dua musim (2017 dan 2018), Jorge Lorenzo lebih banyak berkutat di papan tengah klasemen MotoGP dan jarang sekali naik podium.

Adaptasi yang begitu mulus memang sering dialami para pembalap yang pindah ke Ducati.

Misalnya saja Valentino Rossi pada 2011 dan 2012 yang gagal bersama Ducati selepas pindah dari Yamaha.

Setelah banyak menuai hasil tak memuaskan, akhirnya Jorge Lorenzo justru pindah ke Honda pada 2019 dan dan menjadi pembalap nomor dua di tim itu dibawah Marc Marquez.

Prestasi

Jorge Lorenzo menjadi juara dunia kelas 250cc sebanyak dua kali pada 2006 dan 2007 dengan tim Aprilia.

Sedangkan di kelas MotoGP, Jorge Lorenzo tiga kali menjadi juara yakni pada 2010, 2012 dan 2015 serta tiga kali runner-up (2009, 2011 dan 2013) bersama tim Yamaha.

(Tribunnews.com/ Tribunnewswiki.com/Rakli Almughni/Haris Chaebar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini