Mulai dari dikatai pelacur hingga diludahi oleh ayahnya.
"Ok aku setuju kasian, tapi aku lebih kasian sama mama, aku, dan adik-adik aku yang jadi korban penghinaan dan penganiayaan setiap hari.
Dikatain pelac*r, diludahin, dll," paparnya.
Irene pun menyinggung perihal keluarganya yang telah merawat sang ayah saat sakit selama berbulan-bulan.
Namun, sang ayah justru semakin menghina dan menganiaya mereka.
"Padahal pas dia sakit selama sembilan bulan kita urusin.
Berak dia yang di mana-mana, tabung oksigen, banyak deh pokoknya.
Pas sembuh dia malah makin ngehina dan ngeaniaya kita," lanjutnya.
Tak hanya itu, Papa Gabor juga disebut tak pernah memberi nafkah untuk keluarga.
"Selama berapa tahun nggak pernah nafkahin juga.
Kita ngerawat semuanya sendiri. Kalo kayak gini gimana hayo?" jelasnya.
Sikap sang ayah pun membuat Irene dan keluarga merasakan trauma dan sakit hati yang begitu banyak.
Ia juga menegaskan bahwa mereka tidak menelantarkan sang ayah.
"Trauma dan sakit hati yang harus kita lalui segitu banyaknya.
Lagi pula dia gak ditelantarin begitu aja kok hehe," tegasnya.
Irene kembali mengingatkan bahwa masyarakat yang memberikan opini negatif tersebut tak mengetahui yang sebenarnya terjadi.
"Yang diomongin orang sana itu dia gak tau apa yang sebenernya terjadi. Aku aja gak kenal siapa dia.." tutup Greta Irene.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Greta Irene