TRIBUNNEWS.COM - Gus Samsudin menerima gelar bangsawan baru dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Gelar tersebut yakni Kanjeng Raden Tumenggung (KRT).
Gelas KRT pada Gus Samsudin ini diberikan langsung oleh Ketua LDA, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng.
Diketahui Gus Samsudin awalnya telah mendapat gelar Raden Tumenggung Samsudin Condrodipo, dan kini menjadi Kanjeng Raden Tumenggung Samsudin Condronegoro.
Bukan tanpa alasan, pemberian gelar kepada pemilik dan pengasuh Nurusy Syifa Nusantara, Blitar, Jawa Timur ini memiliki makna tersendiri.
Baca juga: Gus Samsudin Dapat Gelar Bangsawan dari Keraton Solo, Namanya Menjadi KRT Samsudin Condronegoro
Lantas apa makna gelar KRT?
"Dia sebagai tokoh masyarakat di lingkupnya," kata Gusti Moeng, Rabu (28/12/2022), mengutip TribunSolo.com.
"(Pemberian sebagai) kepercayaan dan penghargaan dari Keraton biar semakin baik dan berbuat untuk masyarakat," tambahnya.
Sementara dikutip dari bekasikota.go.id gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) merupakan gelar kehormatan untuk tokoh/pemimpin yang diyakini oleh keraton mampu berkarya serta melestarikan budaya dan menjaga keberagaman.
Gelar tersebut satu di antaranya pernah diberikan LDA untuk Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Gus Samsudin Kini jadi Pengasuh Pondok Pesantren, Bukan Lagi Padepokan
Guru spiritual, Gus Samsudin kini telah menjadi pengasuh di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurusy Syifa Nusantara, Blitar, Jawa Timur.
Diketahui Padepokan Nur Dzat Sejati miliknya, kini telah menjadi Ponpes Nurusy Syifa Nusantara.
Gus Samsudin mengatakan Ponpes Nurusy Syifa Nusantara, telah mengantongi izin dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham RI).