TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini review film Babylon yang rilis di bioskop Indonesia pada 3 Februari 2023.
Sutradara Damien Chazelle menampilkan pemikirannya yang liar melalui film Babylon.
Film Babylon mengambil latar waktu pada tahun 1926 hingga 1952, saat industri film bisu masih merajai dunia hiburan.
Babylon mengisahkan sulitnya perjuangan industri film bisu di Hollywood.
Diceritakan, Jack Conrad (Brad Pitt) adalah seorang pemain film bisu yang terkenal.
Kepopuleran dan kesibukannya membuat kisah cintanya tak pernah langgeng.
Baca juga: Sinopsis Film Babylon, Kisah di Balik Industri Film Hollywood, Tayang Hari Ini di Bioskop
Sembari menikmati masa kejayaannya, Jack tak tahu era keemasan industri film bisu akan segera berakhir.
Film ini dimulai dengan keriuhan sebuah pesta di Hollywood.
Dalam sebuah adegan diceritakan, Manny Torres (Diego Calva) adalah seorang imigran yang di awal film yang bertugas melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, seperti membawa gajah ke dalam venue pesta.
Ia juga dapat mengantar gajah melalui jalan berkelok dan mengambil kamera tepat waktu sebelum petang, dikutip dari Decider.
Di pesta itu, Manny bertemu Nellie LaRoy (Margot Robbie), seorang aspiring actor yang percaya diri akan menjadi bintang terkenal.
Manny menyelundupkan Nellie untuk masuk ke pesta yang penuh dengan orang penting di industri film bisu.
Tak perlu waktu lama bagi Nellie untuk debut dalam film bisu.
Ia mendapat kesempatan tak terduga untuk menggantikan seorang pemain yang meninggal dunia.
Nellie tak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Baca juga: Sinopsis Film Ip Man 4: The Finale, Kisah Ip Man dengan Murid dan Anaknya, Malam Ini di Trans TV
Keberhasilan Nellie ini membuat Manny semakin jatuh cinta padanya.
Dalam kesehariannya, Nellie bekerja sebagai asisten Jack Conrad.
Selama bersama Jack, ia mempelajari berbagai teknik kamera.
Setelah menjadi bintang, Nellie fokus dengan karier beraktingnya.
Dengan latar cerita tahun 1926, proses pembuatan film bisu masih dilakukan secara manual.
Selain itu, aktor yang bermain dalam film ini harus mengulang adegan berkali-kali untuk mendapatkan gambar yang bagus.
Film ini juga menghadirkan perkembangan industri film, yang menyediakan alat perekam suara.
Namun, alat ini hanya dapat digunakan di ruang kedap suara agar tidak ada noise.
Baca juga: 8 Fakta Film John Wick: Keanu Revees Tak Banyak Gunakan Stuntman, Cerita Diadaptasi jadi Video Game
Selain itu, suara aktor tidak boleh terlalu lantang ketika syuting menggunakan perekam suara.
Film Babylon berpusat pada tiga jenis industri, yaitu bintang yang kuat, bintang muda yang akan segera dicetak, dan eksekutif yang sedang naik daun, dikutip dari Why Now.
Karakter Lady Fay dan Sidney adalah tambahan untuk dorongan naratif utama film, tetapi memberikan warna yang penting
Kesulitan dalam membuat film bisu ini digambarkan secara epik di film Babylon.
Damien Chazelle menyajikan penggambaran situasi yang cukup detail.
Saksikan cerita menarik dari perfilmlan Hollywood di era 1926-an di film Babylon di bioskop terdekat di kota Anda.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Film Babylon