Rupanya, setahun sebelum sakit Indra Bekti sempat meminta izin untuk ikut asuransi kesehatan.
Wanita yang memiliki dua buah hati itu mengizinkan Bekti untuk ikut asuransi.
Namun, ia juga meminta agar Bekti mengabarkan persyatatan apa saja yang harus disiapkan.
“Jadi setahun sebelum kejadian, dia sempat bilang, 'Bun, aku mau asuransi dong.”
“Aku bilang boleh, tapi kasih tahu aku dulu persyaratannya apa," cerita Aldila.
Alih-alih mengiyakan permintaan sang istri, Bekti berdalih layanan asuransi tersebut adalah endorsement.
“Kayaknya dia takut sama aku, jadi dia bohong. Dia bilang sama orang kalau dia di-endorse sama asuransi," sambung wanita yang akrab disapa Dila itu.
Gara-gara kebohongan Bekti itulah, Dila kelimpungan saat sang suami alami pendarahan otak.
Dila yang awalnya tenang karena Bekti memiliki asuransi mendadak bingung.
"Makanya pas hari H kejadian, aku sama teman-teman manajer segala macam, bingung.”
“Jadi selama ini dia bohong. Aku pikir asuransi dia sudah beres," papar Dila.
Tak dipungkiri, kebohongan Bekti membuat perasaan Dila campur aduk.
Ia sedih karena sang suami jatuh sakit, namun Dila juga merasa kesal.
"Jadi pas hari H itu, aku rasanya sedih, sekaligus dongkol karena dibohongin," pungkas Dila.