Awalnya Sunan memang mencoba jalur damai dengan orang tua para perundung Sean.
"Kemarin itu saya lebih mengalah sekarang tidak akan mengalah."
"Orang tuanya menyebut menteri kenal dengan pengacara senior dan pagi ini saya melihat CCTV berapa brutalnya anak itu menghajar anak saya," tegas Sunan Kalijaga, Jumat.
Bukti kekerasan tersebut pun telah diunggah oleh Sunan Kalijaga di media sosial miliknya.
Menurutnya sang anak berkali-kali mendapatkan pukulan di ruang kelas hingga dilempari sampah.
"Silakan lihat CCTV saya sudah posting senagai alat bukti di Instagram."
"Anak saya sudah diam, dipukuli berkali-kali semenjak di lapangan bola, dilempar dengan sampah diam, kedua didatangi lagi tetap diam, dilempari dengan daun-daun sampah," lanjut Sunan.
"Di depan kelas dipukulin empat kali dan Sean masih diam. Di dalam kelas Sean yang di mana anak pelaku bukan satu kelas Sean, dia dengan sengaja masuk untuk mem-bully Sean dan memukuli Sean dengam bertubi-tubi," lanjutnya.
Atas kejadian tersebut, Sunan Kalijaga menilai orang tua terduga pelaku menganggap remeh peristiwa tersebut.
Sunan Kalijaga pun heran, kini dirinya merasa geram atas respons orang tua terduga pelaku.
"Maka jelas mohon maaf apabila saya terlihat emosional, maka demi Allah, demi Tuhan, memang saya mendidik anak saya, melihat perlakuan pelaku terhadap putra saya dan melihat betapa orang tuanya meremehkan peristiwa ini, tidak ada empatinya, tidak ada adabnya, tidak ada," pungkas Sunan Kalijaga.
Diketahui sebelumnya, putra bungsu Sunan Kalijaga, Sean mendapat kekerasan di sekolah oleh teman-temannya.
Hingga akhirnya Sean harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
(Tribunnews.com/Dipta/Fauzi Alamsyah)