Terkait dengan kritik, Pratt berharap lambat laun para penonton bisa menerimanya.
“Harapannya adalah bahwa orang akan menonton film dengan pikiran terbuka dan setelah mereka melihat film, kritik terhadap aksen Mario akan hilang,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, aksen Chris Pratt dalam film baru Mario sangat berbeda dengan aksen yang digunakan oleh Charles Martinet dalam video game Mario.
Mulai dari tahun 1990, Martinet memberikan aksen Italia pada Mario, dengan seruannya yang tinggi menjadi salah satu tanda tangan karakter tersebut.
Untuk film baru The Super Mario Bros. Movie, Pratt memilih sesuatu yang kurang Italia dan lebih Amerika.
Sesuatu yang mirip dengan suara yang digunakan Bob Hoskins dalam film live-action Super Mario Bros sebelumnya yang dirilis pada tahun 1993.
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)