Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Henry Kurnia Adhi atau John LBF menceritakan perjalanan spiritual dirinya hingga memutuskan untuk mualaf.
Pria yang lahir pada 1985 di Semarang ini semasa kecilnya besar di desa Sayung, Kabupaten Demak. Dimana desa tersebut merupakan perbatasan antara Semarang dengan Demak.
Desa Sayung tersebut menurut John LBF dikenal dengan desa santri.
"Saya itu lahir di Semarang tahun 1985 bulan Mei, masa kecil saya tinggal di pondok Raden Latah, pondok itu perbatasan antara Semarang sama Demak ada suatu wilayah namanya Sayung, disana terkenal kota santri," kata John LBF saat ditemui di kantornya kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).
John LBF saat itu lebih banyak berteman dan bergaul dengan santri beragama islam.
"Jadi memang dri masa kecil saya itu bergaul ya sama mayoritas teman-teman muslim," ungkap John LBF.
Baca juga: Profil John LBF, Pengusaha yang Viral di TikTok Tawari Tiko Pekerjaan Gaji Rp10 Juta Per Bulan
Kemudian ajaran Islam kerap ia lihat setiap harinya kala itu yang membuat dirinya berpikir adanya toleransi beragama.
"Memang dari kecil islam itu bukan sesuatu yang jauh dari kehidupan saya, sering juga saya terawih padahal saya non muslim," tutur John LBF.
Seiring berjalannya waktu membuat John LBF memilih untuk meninggalkan Semarang menuju Jakarta.
Namun sayang dirinya justru kehilangan jati diri ketika berada di Jakarta yang membuatnya hilang arah.
"Singkat cerita saya berhijrah dari Semarang ke Jakarta tahun 2007 sampai di Jakarta saya kaya kehilangan arah. Tidak melakukan sebagaimana mestinya dengan agama yang saya anut dulu sampai dititik ketika saya benar-benar melihat kehidupan udah kaya frustasi," jelas John.
"Dikala 2019 saya betul-betul butuh uang untuk ibu saya berobat udah engga ada daya, kekosongan dan hati saya tiba-tiba ada bisikan 'udah lah lu serahin deh hidup lu ke Saya sebagai Pencipta mu, berserah penuh'," ungkap John.
Saat itu juga John lebih banyak berkonsultasi dengan teman-teman yang beragama islam dan calon mertuanya.
Merasa frustasi membuat John LBF mendapat hidayah dari Allah untuk bisa menjadi seorang mualaf.
"Waktu itu mualaf di hadapan 300 santri.. nama saya jadi Muhammad Henry Kurnia Adi karena pas maulid," tegas John LBF.
Perjalanan spiritualnnya ini menjadi pembelajaran sangat berharga bagi John LBF untuk bisa menjalani kehidupan ke depannya sebagai seorang muslim sejak 2019.
"Melalui cerita hidup saya ini saya mau berbagi di bulan suci Ramadan untuk saudara-saudara muslim saya kalau perjalanan spiritual yang saya alami semenjak mualaf benar-benar saya di sadarkan banget bahwa lillahi ta'ala ya kita ini berserah penuh pada Allah," pungkasnya.