Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artis peran Ade Fitrie Kirana mengaku banyak ditawari untuk masuk partai politik menjadi calon legistatif (caleg) DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten atau Kota.
Wanita yang juga Ketua Umum Yayasan Perlindungan Perempuan dan anak (YPPA) ini bahkan menegaskan menolak tawaran tersebut karena beberapa alasan.
"Alhamdulillah, sebagai warga negara saya senang pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan semakin dinamis. Iya, ada beberapa ketua dan pengurus partai politik yang sudah berjumpa dan kami berbincang akrab. Mereka menawarkan saya untuk menjadi caleg, namun tawaran itu nggak saya ambil karena mempertimbangkan banyak hal," kata Ade Fitrie Kirana kepada awak media saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (22/5/2023).
Baca juga: Tetap Bugar saat Pancaroba, Artis Ade Fitrie Kirana Rutin Minum Madu Alami
Salah satu alasannya adalah Ade Fitrie Kirana memilih untuk fokus mengurus masalah sosial terkait perempuan dan anak dari yayasan yang diketuai olehnya.
Pertimbangan itulah yang menjadi alasan dirinya untuk berpikir dua kali untuk kembali terjun ke dunia politik.
Namun, Ade Fitrie tak ragu menyebut pemilihan umum serentak yang akan digelar pada 2024 mendatang akan menjadi panggung bagi politisi perempuan untuk tampil.
"Bila kita runut kebelakang, Indonesia pernah memiliki seorang presiden wanita pertama sejak proklamasi kemerdekaan. Tentu ini membanggakan, karena menunjukkan emansipasi wanita dan pembuktian demokrasi Pancasila benar-benar diterapkan di Indonesia," ujar Ade Fitrie Kirana.
"Jadi, bangsa Indonesia sudah tidak asing dengan sosok politisi dan pemimpin perempuan yang membuat berbagai perubahan bagi kesejahteraan bangsa yang bermula dari ide dan dilanjutkan karya nyata" lanjut Ade Fitrie Kirana.
Diketahui, bintang sinetron yang dikenal publik melalui perannya di Islam KTP ini pernah maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta pada pemilu 2019 lalu.
Pengalaman tersebut membuatnya banyak dilirik partai politik yang hendak berlaga di pemilu 2024 mendatang.
Namun sejauh ini ia mengaku belum berniat untuk kembali kerja di salah satu partai politik.
"Semangat dan rasa cinta Tanah Air kita sebagai rakyat Indonesia dengan identitas Bhinneka Tunggal Ika, harus terus dirawat agar terus bertumbuh sehingga ke depan Indonesia dapat dipastikan telah benar-benar selesai dengan urusan perbedaan, baik itu perbedaan agama, ras, suku dan lainnya. Ini adalah pesta demokrasi, saat dimana masyarakat bebas menentukan pilihan. Jangan sampai membuat pepecahan antar anak bangsa," pungkasnya.