News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Waspada Nyamuk Penyebab DBD Lebih Ganas di Cuaca Panas, Ini Gejalanya saat Terinfeksi

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Masyarakat diminta semakin waspada terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Imran Pambudi, MPHM mengungkapkan, nyamuk dengue akan semakin ganas bila berada di suhu cuaca yang tinggi. 

Ia mengatakan, jika dilihat jumlah kasusnya dari tahun 1968, kasus yang tinggi terjadi saat ada El Nino. 

Hal ini kemudian diteliti dan hasilnya nyamuk Dengue semakin ganas saat berada di suhu yang panas.

Baca juga: DBD Masih Jadi Momok, Pakar Ungkap Empat Faktor Penyebab Kasus Bisa Meningkat

''Jadi frekuensi dia menggigit itu akan meningkat 3 sampai 5 kali lipat pada saat suhunya meningkat di atas 30 derajat,'' ujar dr. Imran pada konferensi pers ASEAN Dengue Day, beberapa waktu lalu.

Tahun ini, ia mengimbau masyarakat perlu meningkatakan kewaspadaan terhadap DBD, pasalnya El Nino bisa terjadi kapan saja. 

Tidak hanya itu, musim hujan pun perlu diwaspadai mengingat akan ada banyak genangan air atau tempat berkembang biak nyamuk dengue.

Dokter Spesialis Anak RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K) mengatakan infeksi dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina. Dia membutuhkan darah untuk dihisap supaya bisa bertelur.

''Masa inkubasi 5 hingga 10 hari, rata-rata 7 hari sejak gigitan nyamuk sampai timbul gejala. Biasanya nyamuk tersebut mengigit di saat terang mulai jam 08.00 sampai jam 10.00 pagi dan menjelang sore jam 15.00 sampai 17.00. pada jam tersebutlah nyamuk paling aktif mengigit,'' tutur dr. Karyanti.

Adapun gejala-gejala infeksi dengue yang sering terjadi adalah demam mendadak tinggi selama 2 sampai 7 hari, muka memerah, sakit kepala, mual kadang muntah, sakit perut, sakit tulang, kalau orang dewasa sering terjadi ngilu pada tulang sendi, nyeri otot.

Kemudian juga mengalami diare, bintik-bintik merah pada kulit, mimisan, gusi berdarah, muntah darah, BAB berdarah, kemudian tangan dan kaki dingin dan lembab, lemah, tidur terus.

Data Kemenkes pada 27 November 2022 menunjukkan kasus DBD periode 10 tahun terakhir mulai naik setiap bulan November, puncak kasus pada Februari, dan Maret-April mulai terjadi penurunan kasus. 

Siklus ini terjadi selama 10 tahun terkahir.

''Ini hubungannya dengan siklus musim hujan, jadi kalau musim hujan itu karena ada genangan air maka kasusnya meningkat dan ini terjadi setiap tahun seperti ini,'' ungkap dr. Imran.

Pemerintah memiliki strategi penanggulangan DBD terutama dalam pemberantasan sarang nyamuk.

Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan 3M plus yaitu pertama menguras dan menyikat, kedua menutup tempat penampungan air, ketiga memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Plusnya adalah bagaimana mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk dengue seperti menanam tumbuhan pengusir nyamuk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini