TRIBUNNEWS.COM - MA merasa dikhianati oleh Pinkan Mambo, ibunya.

Sebab, Pinkan Mambo masih menjalin kontak dengan Steve Wantania, orang yang melecehkan MA dan saat ini menjalani masa hukuman penjara karena kasus tersebut.

Steve diketahui berstatus suami Pinkan Mambo.

Betapa kecewanya MA melihat notifikasi di HP ibunya. Di situ, Steve bilang sayang kepada Pinkan.

"Tapi aku lupa isi chatnya," kata MA, dikutip dari video di Youtube Alvin in Love.

Padahal, menurut MA, ibunya sudah berjanji tak akan berhubungan lagi dengan Steve.

MA mengaku tidak merasa aman jika ibunya masih berhubungan dengan orang yang melecehkannya itu.

Karena Pinkan setuju, MA yang tinggal di Bali bersedia pulang ke Jakarta dan tinggal bersama ibunya.

Namun, Pinkan mengkhianati kepercayaan MA.

Baca juga: Nadia Alaydrus Nilai Michelle Ashley Malu Lapor ke Pinkan Mambo saat Dilecehkan Ayah Sambung

"Aku kasih mami kesempatan, dia merusaknya," lanjut korban pelecehan ayah tirinya itu.

Ia kecewa Pinkan dan Steve ternyata masih memiliki hubungan harmonis setelah peristiwa pahit yang dialaminya.

Dan yang bikin tambah dongkol, Pinkan berusaha menenangkan Steve saat MA dan ayah kandungnya membuat laporan polisi berkait pelecehan seksual.

Pinkan bilang ke Steve untuk memaafkan MA dan ayah kandungnya.

"Dia (Pinkan) bilang enggak kenal Tuhan, ampuni saja mereka," tutur MA soal chat Pinkan kepada Steve.

Pinkan juga membesarkan hati Steve saat mengeluh kepanasan saat mendekam di penjara.

Pinkan pun sudah buka suara dan membantah semua tuduhan MA yang menghebohkan publik tersebut.

Ia meminta orang-orang untuk berhenti membully-nya.

Pinkan mengklaim selama ini sudah berusaha menjadi ibu yang baik.

Bahkan ia membela MA dan memberi kesaksian di pengadilan hingga Steve dijatuhkan vonis 9 tahun penjara.

Eks grup duo Ratu itu, juga mengungkap selama ini hidupnya sudah cukup berat.

Baca juga: Bongkar Tabiat Pinkan Mambo, Michelle Ashley Ngaku Tak Diizinkan Hubungi Ayah Kandung

Ia kerja banting tulang menghidupi lima anaknya, termasuk MA. Ia juga diliputi kecemasan karena utang menumpuk. 

Bahkan ia sampai dikejar-kejar debt collector.

Hidupnya tambah berat, karena Pinkan merasa karakternya dibunuh. Ia dituduh tak membela anaknya yang mengalami pelecehan seksual yang dilakukan suaminya.

Apalagi tuduhan itu datang dari mulut MA, anaknya sendiri.