"Covid itu mengubah pola hidup gue semua, jadi waktu gua kena Covid kemarin, setelah Covid itu kan gua bener-bener berhenti dari semua program TV."
"Sehari gua ada empat program TV kan, pagi siang sore malem, berhenti semua."
"Sampai bener-bener dua tahun gua nggak syuting, nggak ngapa-ngapain, gua bener-bener ngisi waktu sama keluarga, YouTube juga berhenti, bener-bener lagi break," jelasnya.
Uya Kuya pun sempat mengundang beberapa orang awam selain artis di podcastnya dan membahas beberapa masalah mereka.
Dari situ, Uya Kuya menilai tak semua orang mendapatkan keadilan yang sama di mata hukum.
"Dari situlah gua banyak menemukan satu hal yang terjadi di sistem negara ini, oknum mungkin ya yang kita sulit melakukan sesuatu."
"Jadi gua ngelihat 'Oh nggak semua orang ternyata mendapatkan persamaan dalam hukum'."
"Pas gua ikut terjun turun langsung, baru itu bisa terjadi," sambungnya.
Salah satu kasus yang cukup diikuti oleh Uya Kuya adalah Ferdy Sambo.
"Makanya lu tergerak untuk ikut memperbaiki semuanya?" tanya Irfan Hakim sebagai host.
"Termasuk kasus Ferdy Sambo, gua satu-satunya artis yang bersuara keras di situ kan walaupun risikonya banyak."
"Di situlah gua ngerasa ada sesuatu gitu," imbuhnya.
Irfan Hakim menyadari persepsinya selama ini salah.
"Berarti persepsi gua selama ini salah, gua pikir gara-gara lu nyaleg, akhirnya karakter sosmed lu berubah," ucap Irfan.
"Gara-gara gua banyak bahas kasus itu, banyak orang nawarin nyaleg, gua nyaleg baru mulai awal tahun ini," tutup Uya Kuya.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Uya Kuya