Dalam kesempatan yang sama, Peter Rhian Gunawan memperkenalkan karakter Redmiller Blood, sosok cilik menggemaskan dengan rambut merahnya.
Dosen Komunikasi Visual Universitas Maranatha ini berjudul Soaring in the Sky dan Final Destiny yang 'berbicara' tentang isu tentang bagaimana kesehatan mental, proses kehidupan seseorang dalam kehidupan dan bagaimana perjuangan seorang manusia dalam kesehariannya.
"Mencoba riset dua karya Basoeki Abdullah, berbicara perjuangan proses kehidupan manusia itu relate dengan Redmiller Blood.
Sosok cute mengemaskan rambut merah, ingin diterima lingkungan ia menggunakan topeng agar bisa diterima lingkungan korbankan true identity," katanya.
Dikatakan Peter, dirinya melihat dua karya Basoeki Abdullah ini secara spiritual ingin mengangkat sebuah semangat perjuangan.
"Maka itu, saya tampilkan sosok Redmiller pada dua karya saya kali ini, yang satu naik kuda dan satunya lagi naik pesawat kardus," kata Peter.
Arkiv Vilmansa (kanan) dan Peter Rhian Gunawan (kiri) saat menampilkan karya Homage Lukisan Basuki Abdullah saat ajang Jakarta Art yang berlangsung pekan lalu