News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arkiv Vilmansa dan Peter Rhian Merasa Terhormat Berkesempatan Homage Lukisan Basoeki Abdullah

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arkiv Vilmansa dan Peter Rhian saat ditemui di sela-sela acara ArtMoments Jakarta, yang berlangsung di Jakarta, 18-20 Agustus 2023.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apa jadinya saat karya sang maestro Basoeki Abdullah yang diremake seniman pop art Arkiv Vilmansa dan Peter Rhian Gunawan?

ArtMoments Jakarta menjadi wadah bagi dua seniman G3N Project untuk homage karya seniman legend itu.

Ini untuk kali pertama G3N Project x Museum of Toys berpartisipasi dalam gelaran ArtMoments Jakarta.

Dua karya lukisan Basoeki Abdullah yang dimaksud berjudul Tegar Kokoh Bagai Batu Karang dan Sang Pemenang.

Arkiv Vilmansa  lebih menonjolkan karakter domma dalam homage-nya terhadap lukisan Basoeki Abdullah.

"Iya memang terinspirasi karya legenda, karena dia merupakan legend, jadi kesempatan yang baik bagi saya melukis ulang karya Basuki Abdullah," kata Arkiv saat ditemui di sela-sela acara ArtMoments Jakarta, yang berlangsung di Jakarta, 18-20 Agustus 2023. 

Untuk homage kali ini, seniman kontemporer asal Bandung, Jawa Barat itu membuat karakter domma dalam dua karya lukis berjudul Thunder Strike dan Thunder Bird. 

Arkiv mengaku deg-degan saat membuat karya ini.

Baca juga: Pameran Temporer Seni Rupa ‘Sense of Basoeki Abdullah’ Jadi event Pendukung MotoGP Mandalika 2022

"Deg-degan juga karena saya mewakili lukisan beliau yang mendunia," katanya.

Namun demikian, ia merasa terhormat dan tersanjung mendapat kesempatan menginterpretasikan karya old master ke dalam goresan pop art.

Untuk membuat karya ini, butuh waktu 4-5 bulan.

Arkiv menampilkan sosok Domma yang ia ciptakan dimana terinpirasi dari anaknya yang terkecil.

"Balik lagi ke sesuatu yang saya suka dari dulu, memorable karena saya senang dengan dunia kartun. Jadi saya ingin buat dunia kartu sendiri melalui Domma ini," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Peter Rhian Gunawan memperkenalkan karakter Redmiller Blood, sosok cilik menggemaskan dengan rambut merahnya.

Dosen Komunikasi Visual Universitas Maranatha ini berjudul Soaring in the Sky dan Final Destiny yang 'berbicara' tentang isu tentang bagaimana kesehatan mental, proses kehidupan seseorang dalam kehidupan dan bagaimana perjuangan seorang manusia dalam kesehariannya.

"Mencoba riset dua karya Basoeki Abdullah, berbicara perjuangan proses kehidupan manusia itu relate dengan Redmiller Blood.

Sosok cute mengemaskan rambut merah, ingin diterima lingkungan ia menggunakan topeng agar bisa diterima lingkungan korbankan true identity," katanya.

Dikatakan Peter, dirinya melihat dua karya Basoeki Abdullah ini secara spiritual ingin mengangkat sebuah semangat perjuangan.

"Maka itu, saya tampilkan sosok Redmiller pada dua karya saya kali ini, yang satu naik kuda dan satunya lagi naik pesawat kardus," kata Peter.
Arkiv Vilmansa (kanan) dan Peter Rhian Gunawan (kiri) saat menampilkan karya Homage Lukisan Basuki Abdullah saat ajang Jakarta Art yang berlangsung pekan lalu  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini