"Disuruh bayar 6.000 Baht untuk naik kapalnya. Beruntungnya, sisa uang 4.000 Baht, jadi enggak cukup uangnya, mau nawar juga enggak enak," ungkap Tya.
Lebih lanjut di sana, Tya bertemu wisatawan asal Indonesia yang mengaku kena tipu juga.
Akhirnya, Tya dan tim memutuskan untuk membatalkan ke floating market.
Tya meminta untuk diantar ke tujuan berikutnya, sebab di paket one day tersebut ada tiga tempat wisata yang akan dituju.
Kendati demikian, sopir tersebut justru tak mau mengantarkan mereka melainkan memberi dua pilihan.
Baca juga: Wulan Guritno Pulang ke Indonesia Jelang Pemeriksaan Dugaan Promo Judi Online, Titip Anak di Bangkok
"Sopirnya enggak mau (lanjut mengantar), (dia bilang) 'harus bayar di situ atau diantar pulang ke hotel,'" tutur Tya.
"Akhirnya aku bilang 'ya udah balik hotel.' Pas masuk mobil, mobilnya enggak jalan-jalan, maju mundur," lanjutnya.
Tya pun bertanya mengapa mobilnya tidak segera jalan.
Kata sang sopir, ia lapar ingin makan dulu kemudian meminta Tya dan tim menunggu hingga 30 menit.
Mengantisipasi hal tak terduga, Tya memanfaatkan waktu 30 menit itu untuk memesan taksi online.
"Aku udah mulai kayak, wah kita punya waktu 30 menit, kita kan harus mengantisipasi itu, udah pada ketakutan," ucap Tya.
"Kita turun, ya dilalah (kebetulan) bener-bener ada taksi online datang, jadi kita langsung cabut. Aku bayar lunasin 800 Baht, dia bilang 'kamu enggak jadi naik ini?' Enggak, ini uangnya sudah saya lunasin, kamu enggak usah anter saya pulang," pungkasnya.