Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Imelda Therinne memilih untuk langsung menerima tawaran bermain di film Lima Bintang Timur.
Selain ingin mengangkat budaya Indonesia, ternyata Imelda Therinne sangat ingin mengunjungi Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Imelda Therinne Senang Main Film Lima Bintang Timur, Ingin Bantu Perkenalkan Budaya Indonesia
Mengingat proses syuting film dari rumah produksi KG Pictures ini berlokasi di Labuan Bajo, NTT.
"Pengin banget (ke Labuan Bajo) tapi ngga pernah ada waktu karena planningnya harus panjang ya," kata Imelda Therinne saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).
Wanita yang dikabarkan dekat dengan Kevin Julio ini kemudian bersyukur bisa mengunjungi Labuan Bajo walaupun tujuannya untuk bekerja.
Labuan Bajo sendiri merupakan salah satu destinasi yang sangat ingin dikunjungi olehnya.
Baca juga: Kevin Julio dan Imelda Therinne Dikabarkan Pacaran, Meski Beda 11 Tahun
"Makanya pas tahu syutingnya di Labuan bajo aku langsung 'yes' akhirnya aku ke pulau itu juga karena memang salah satu destinasi pengin aku mampir selain Irian," ujar Imelda.
Imelda kemudian mengungkapkan alasan dirinya ingin sekali ke Labuan Bajo.
"Karena keindahan, kayaknya nggak zaman ke luar negeri, explore indonesia dulu, baru bandingkan dengan luar. Karena ngga kalah (indah)," tutur Imelda.
Selain itu Imelda berencana akan menghabiskan banyak waktu untuk berkeliling Labuan Bajo selepas pekerjaannya rampung selama satu bulan.
"Mudah-mudahan aku bisa kabur, dan jalan-jalan dulu, balik-balik warnanya berubah ga continity. Untuk main ke Bajo, bersyukur bisa kerja sambil mampir ke daerah yang aku mau," sambungnya.
Sejauh ini selama menjalani reading jelang proses syuting yang akan berlangsung pada 27 November 2023, Imelda Therinne hanya butuh menciptakan chemistry bersama pemeran lainnya.
"Peran di film ini lebih banyak situasional ya lebih ke situasi lebih banyak menciptakan mood situasi dan reaksi," ungkapnya.
"Lebih membangun sebuah mood gimana sih orang kota tiba-tiba dicemplungin ke daerah yang wifi aja engga ada cari pasar aja susah banget," tandansya.