News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabar Artis

Jessica Iskandar Ungkap Kronologi Anak Bungsunya Terkena Infeksi Kelenjar Getah Bening

Penulis: Nurkhasanah
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jessica Iskandar mengungkap kronologi anak bungsunya, Don terkena infeksi kelenjar getah bening, bermula karena jatuh saat lari.

"Itu lehernya kaku dan bengkak karena infeksi kelenjar getah bening," ungkap istri Vincent Verhaag itu.

Jessica Iskandar mengungkap kronologi anak bungsunya, Don terkena infeksi kelenjar getah bening, bermula karena jatuh saat lari.

Baca juga: Putra Bungsunya Idap Sakit Limfadenitis, Jessica Iskandar Minta Doa Terbaik: Ya Tuhan Sembuhkanlah

Jessica kemudian mengungkap bahwa hasil USG anaknya menunjukkan adanya banyak infeksi.

"Pas di USG sama dokter hasil USG-nya tuh banyak infeksinya gitu, jadi bengkak-bengkak dan ada merah biru gitu," ujarnya.

Wanita yang akrab disapa Jedar itu pun mengungkapkan rasa empatinya kepada sang anak.

Ia mengaku kasihan ketika Don harus diambil darahnya sampai tiga botol.

Hasil tes darah anak bungsu Jedar itu juga menunjukkan hal yang tak wajar.

"Yang ambil darah yang paling kasihan, karena ambil darahnya sampai 3 botol kan."

"Satu yang botol gede itu buat kultur darah, dan ternyata hasil darahnya tuh CPR sama apanya tuh tinggi banget," tutur Jedar.

Jessica Iskandar mengungkap kronologi anak bungsunya, Don terkena infeksi kelenjar getah bening, bermula karena jatuh saat lari.

Baca juga: Vincent Verhaag dan Jessica Iskandar Berharap Mobilnya Dikembalikan Christopher Steffanus Budianto 

Oleh karena itu, dokter kemudian menyarankan agar Don dirawat inap di rumah sakit.

Akan tetapi, Jedar meminta izin kepada dokter yang menangani anaknya agar Don rawat jalan di rumah terlebih dahulu.

Bukan tanpa alasan, Jedar mengaku khawatir anaknya tak nyaman dengan suasana di rumah sakit.

"Waktu itu Dokter langsung nyaranin rawat inap aja, karena infeksinya tinggi. Jadi lebih baik dirawat di rumah sakit."

"Tapi waktu itu aku mohon-mohon ke dokter masih bisa nggak kemungkinan kalau rawat di rumah dulu karena kasihan kalau dirawat di rumah sakit kan tempatnya baru, terus nggak nyaman."

"Takutnya bukannya nyaman, dia malah nangis terus," terang wanita 35 tahun itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini