TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah 60 tahun berkarya di industri musik, pedangdut Elvy Sukaesih tetap konsisten dan laris baik panggungan off air dan on air.
Bahkan, Elvy Sukaesih sering sekali dilibatkan dalam ajang pencarian bakat musik dangdut di Indonesia, karena pengalamannya di industri sejak tahun 1964 sampai dirinya dijuluki ratu dangdut Indonesia.
Baca juga: 60 Tahun Sukses Jadi Pedangdut, Elvy Sukaesih Punya Mimpi yang Belum Terwujud, Ingin Konser Tunggal
"Ya Alhamdulillah Umi masih senang menghibur masyarakat dan konsisten dalam berkarya," kata Elvy Sukaesih ketika ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Elvy mengatakan kehadiran penyanyi baru tak membuatnya justru berkecil hati. Ia jadikan motivasi untuk dirinya memikirkan segala cara untuk tetap mendapatkan banyak pekerjaan.
"Alhamdulillah saya melihat pendatang baru jadi motivasi saya buat konsisten dan serius dalam menyanyi," ucap wanita berusia 72 tahun itu.
Baca juga: Jelang Usia 72 Tahun, Elvy Sukaesih Ingin Tetap Eksis Bernyanyi, Enggan Pensiun karena Hal Ini
Elvy menyebut banyak sekali penyanyi muda berbakat, menjadikan microphone mahal sebagai senjata mereka diatas panggung.
Bahkan, mereka menganggap semain bagus microphone harganya semakin mahal.
"Banyak penyanyi koleksi mic yang harganya Rp 80 juta sampai Rp 150 juta, ya ratusan juta rupiah lah. Umi punya tiga, harganya gak sampai segitu tapi umi nyanyi bagus-bagus aja," jelasnya.
"Walaupun kadang mic punya umi gak kepake kalau on air di televisi. Katanya kalau Umi pakai punya Umi, suaranya lebih kencang dan nendang," tambahnya.
Pelantun Kereta Malam, Pecah Seribu, dan Dendam Kebencian ini menganggap kualitas suara seorang penyanyi bukan dipengaruhi oleh microphone.
"Tapi lebih ke bagaimana penyanyi ini bisa memahami soundsystem. Mereka harus tau sound, bagaimana trible, bas, dan lainnya itu selaras sehingga membuat suara mereka enak didengarkan," ungkapnya.
Selain soundsystem, Elvy Sukaesih menganggap kualitas suara penyanyi itu akan kebentuk dari dalam diri sendiri, bukan karena dibantu oleh microphone.
"Kualitas suara itu yang bagus ya dari diri sendiri. Nyanyi dari ruh dan jiwa aja, harus sungguh-sungguh di notasi, tempo, dan penghayatan yang benar. Dalami syairnya untuk kita resapi dan hayati saat menyanyi," ujar Elvy Sukaesih.
(Wartakota/ARI)