Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus sekaligus aktris Rieke Diah Pitaloka berbangga diri setelah menyerahkan 20 karya hak intelektualnya ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada Senin (8/1/2024).
Rieke Diah Pitaloka yang juga sebagai Duta ANRI ini menjadi orang ke-133 di Indonesia yang menyerahkan karya hak intelektualnya di lembaga tersebut.
Baca juga: Sibuk Kerja dan Cari Gelar Pendidikan, Rieke Diah Pitaloka Diprotes Anak
Adapun karya tersebut merupakan hasil risetnya sejak 2023 silam.
“Hasil riset saya sejak tahun 2013 atas arsip yang juga sangat banyak, namanya Arsip Kebijakan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana yang terdiri dari 17 jilid, 8 buku, 1.945 paragraf,” kata Rieke dalam acara Penyerahan Arsip Statis di Gedung ANRI, Jakarta Selatan, Senin (8/1/2024).
"Hari ini, 8 Januari 2023, saya adalah orang ke-133 di Indonesia yang menyerahkan arsip personal kepada ANRI,” sambungnya.
Pemeran Oneng dalam sitkom Bajaj Bajuri ini menilai hasil dari disertasinya itu dapat memberikan kontribusi bagi Indonesia dengan temuan baru di pemerintahan untuk otonomi daerah.
Baca juga: Rieke Diah Pitaloka Dorong Pemenuhan Kebutuhan Energi Nasional
"Dari situ saya kembangkan lagi, kemudian menghasilkan beberapa temuan baru tentang sistem pemerintahan untuk memperkuat otonomi daerah," tuturnya.
Adapun temuan-temuan tersebut seperti Sistem Pemerintahan Desa Berbasis Data Presisi, Sistem Pemerintahan Kabupaten dan Kota Berbasis Data Presisi, serta Sistem Pemerintahan Provinsi Berbasis Data Presisi.
Dengan menyerahkan hak intelektualnya diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih bagi negara.
Kemudian Pelaksana tugas (Plt) ANRI, Imam Gunarto, ikut memberikan apresiasinya kepada Rieke Diah Pitaloka.
"Saya saksi hidup, banyak sekali apa yang sudah dilakukan oleh beliau, Ibu Rieke sebagai Duta Arsip itu tanpa bayaran. Tetapi karena beliau cinta yang sangat tulus kepada kearsipan, maka apa yang dimiliki diberikan. Ini arsipnya diberikan ke ANRI karena jatuh cinta," tandas Imam.