Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Makanan Pendamping ASI (MPASI) biasanya diberikan pada bayi yang berusia 6 bulan ke atas.
Di usia tersebut, selain ASI eksklusif, orangtua dianjurkan untuk memberikan MPASI pada anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Dalam pemberian MPASI sendiri, nyatanya menghadirkan dilema pada orangtua.
Perlukah memberikan garam, gila atau bumbu perasa pada MPASI anak?
Terkait hal ini Nutritionits Giovani Rukmi Andriastuti, S.Gz dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita pun beri tanggapan.
Menurut Giovani, pemberian garam, gula atau bumbu pada dasarnya diperbolehkan.
Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
"Prinsipnya begini penambahan gula dan garam itu diperbolehkan dalam MPASI. Hanya, kita punya pertimbangan," ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (22/1/2024
Anak usia 6 bulan - 1 tahun adalah momen mengenal rasa makanan.
Jadi memang saat itu, bayi mulai mengenal rasa asli bahan makanan.
Pada proses ini, biasanya orangtua tidak terlalu disarankan untuk memberikan penambahan gula, garam dan bumbu.
Akan tetapi tetap ada yang perlu kita prioritaskan.
"Kalau tidak menambahkan bubuk ini anak tidak mau makan, silakan ditambahkan. Asal tidak dalam jumlah berlebihan," imbuhnya.
Karena yang diutamakan adalah asupan gizi makro dan mikro anak tercukupi.
"Jangan sampai isu demikian malah tidak tercukupi asupan gizi dan nutrisinya,"tegasnya.
Hanya saja, kalau dengan tidak menambahkan bumbu, garam, gula, anak sudah mau makan, maka disarankan untuk tidak diberi.
"Tunggu nanti sampai anak berusia 1 tahun. Dilihat dari kondisinya. Tiap anak mungkin berbeda-beda. Ada pertimbangan tadi, jadi maunya ketika dia dewasa dia tidak milih-milih makan. Itu harapannya ya," jelas Giovani.