Sementara dosa setiap orang akan ditanggung oleh individu itu sendiri.
"Sekali lagi kalau komentar itu jangan terlalu mengagung-agungkan paslonnya lah. Karena dosa mah masing-masing," jelasnya.
Presenter 33 tahun ini malah menyampaikan prasangka buruknya pada pendukung paslon yang rela membela mati-matian.
"Aku bingung banget sama masyarakat yang ngedukungnya mati-matian jadinya aku suudzon 'cie dijanjiin apa sih, dapet apa sih?'. Sampai segitunya banget dibela sampai kehilangan akal adab, jangan ngoyo," terangnya.
Di sisi lain, Kartika juga mengingatkan para pendukung paslon soal kematian yang kadang tak datang diwaktu usia tua.
"Mati mah juga nggak harus nunggu tua, apalagi kalau matinya dalam keadaan utang maaf ke sesama manusia kan naudzubillahimindzalik,"
Di akhir, Kartika meminta supaya warganet tidak lagi menyebar fitnah atas dirinya.
Pun ia berpesan supaya lebih mengedepankan adab dan sikap cerdas dalam bersikap.
"Jadi sekali lagi aku cuma mau bilang kalau nyebarin fitnah jangan berlebihan, kita lebih baik bersaing dengan cerdas dan adab," tutupnya.
Dalam Story yang lain, Kartika membongkar awal mula berniat meminta ketiga pasangan capres dan cawapres mengaji.
Lantaran ketika itu Kartika sempat melihat seorang presiden Turki tengah mengaji dengan suara bagus.
Sehingga terbesit keinginan untuk mendengar para capres dan cawapres yang saat ini tengah bertarung dalam kontestasi politik untuk dites mengaji.
Baca juga: Kartika Putri Tidak Menyesal Kariernya di Dunia Artis Redup, Kini Lebih Nikmati Jadi Ibu
"Jadi awal mulanya aku melihat salah satu presiden Turki itu ngaji suaranya mashaAllah tabarakallah."
"Terus akhirnya pas live aku bilang 'kebetulan semua paslon keenamnya adalah orang muslim dan negara kita mayoritas nomor satu muslim terbesar di dunia," jelas Kartika.
"Nggak ada salahnya dong kalau kita ingin dengerin setiap paslon itu ngaji. Nggak ada yang salah dong kalau kita mau denger orang muslim ngaji," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Ayu)