TRIBUNNEWS.COM - Pihak sekolah mengungkapkan alasannya mendampingi terduga pelaku perundungan anak pengacara Sunan Kalijaga.
Satu tahun bergulir, tepatnya Rabu (1/3/2023) putra Sunan Kalijaga mengalami perundungan di lingkungan sekolah.
Dari kejadian nahas itu, putra Sunan Kalijaga mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Sunan Kalijaga pun lantas membawa perkara tersebut ke meja hijau guna mencari keadilan untuk sang putra.
Sidang perdana kasus tersebut pun telah digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan belum lama ini.
Namun, Sunan Kalijaga dan istrinya, Heidy Sunan dibuat geram lantaran pihak sekolah justru hadir dalam agenda tersebut untuk mendampingi terduga pelaku.
Dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (5/2/2024), kepala sekolah yang hadir untuk mewakili terduga pelaku pun buka sura.
"Kami dari sekolah punya tuga utama adalah membantu lancarnya proses hukum ini," kata sang kepala sekolah.
Tak hanya itu, sang kepala sekolah juga menyebut terduga pelaku perundung putra Sunan Kalijaga itu kini sedang menempuh ujian akhir.
"Bukan asal mendampingi siapa, kami hadir karena Ananda sedang ujian akhir tahun."
"Sehingga kami berangkat bersama-sama memastikan bahwa pelaku ini sampai di pengadilan dengan baik dan bisa memenuhi proses sebagaimana mestinya," imbuhnya.
Baca juga: Sunan Kalijaga Geram, Pihak Sekolah Berpihak pada Tersangka Dibanding Anaknya yang Jadi Korban Bully
Dalam kesempatan itu terungkap, terduga pelaku memang masih bersekolah di lokasi di mana peristiwa perundungan itu terjadi.
"Masih (bersekolah)," terangnya.
Di sisi lain, terduga pelaku sudah mengakui perbuatannya.
Hal itu disampaikan langsung oleh kuasa hukum terduga pelaku kepada Sunan Kalijaga.
"Tadi disampaikan oleh kuasa hukum dari anak pelaku sendiri, memang dia sudah mengakui perbuatannya," kata Sunan Kalijaga.
Kendati demikian, mantan mertua Taqy Malik itu merasa geram dengan pihak sekolah yang mendampingi pelaku.
"Makanya tadi saya tanya sama kepala sekolah, murid pak kepala sekolah ini siapa saja sih?"
"Putra saya yang menjadi korban, atau si anak pelaku ini yang berinisial B, atau dua-duanya, kalau dua-duanya seharusnya bapak bisa menjaga perasaan, bisa netral, jangan mendampingi anak yang jadi pelaku," tembak Sunan.
Langkah yang dilakukan pihak sekolah tersebut dinilai Sunan Kalijaga tidak adil.
"Kita tidak minta sekolah berpihak pada kita, tapi juga kita minta pihak sekolah jangan berpihak kepada anak pelaku," tukasnya.
(Tribunnews.com/Gabriella/Oktavia WW)